Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rame dan Marah, Diguncang Partai Setan oleh Amien Rais?

20 April 2018   19:29 Diperbarui: 20 April 2018   19:44 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan jangan cuma mau berantas kerah yang putih saja. Kerah yang hijau, biru, coklat, merah, kuning dan hitam pun harus disucikan pula.

Capres bermodal lebih pintar dan "fanatik"

Ada yang mau jadi Capres dengan modal lebih pintar dan lebih "fanatik" daripada Presiden Jokowi.

Itupun bagus. Tetapi  apa artinya kalau nggak paham Pancasila. Pasti hanya akan menjanjikan surga tanpa pantai yang direklamasi, karena hilang ditelan laut.

Capres bermodal gaya

Ada yang mau jadi Capres dengan modal pembawaan serba mirip Bung Karno. Ini hebat sekali karena selalu mengingatkan dan melanggengkan penampilan sosok Bapak Proklamator.

Capres bermodal  warisan dinasti

Ada yang mau jadi Capres dengan modal warisan dinasti yang tak akan habis untuk bikin partai politik.

Lha yang ini Capres yang parah banget. Capres yang model begini lebih baik bikin badan hukum berbentuk yayasan yang bergerak di bidang pendidikan pembangunan watak bangsa. Untuk menyempurnakan Pe Empat---ciptaan Pak Harto, yang berarti Pedoman Pengamalan Pancasila, menjadi "Perintah Pasti Pelaksanaan Pancasila." Hasilnya bisa diharapkan pasti sangat bagus buat kehormatan bagi generasi yang berdinasti.

Capres  bermodal konsep

Tidak ada satupun Capres yang bermodal konsep seperti Presiden Jokowi. Semacam "nawacita" yang gampang dimengerti, diterima, dilaksanakan dan segera dinikmati wujud mujizatnya yang diakui oleh seluruh mata dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun