Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perjuangan Ahok Menegakkan Keadilan. Atas Tuduhan Nistakan Agama?

17 November 2016   06:31 Diperbarui: 17 November 2016   07:34 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Yang diperintahkan Rasulullah saw. kepada seluruh umat manusia dengan "iqra".  Tidak hanya membaca buku-buku biasa.  Tetapi juga membacakan (mengatakan) kebenaran yang dirasakan dengan melihat dan mendengar apa yang disaksikan, dalam susunan kata-kata yang benar agar yang mendengar apa yang dibacakan mengerti dalam makna yang sebenarnya.

Kata-kata atau kalam yang benar sangat kecil kemungkinannya untuk sering salah ditafsirkan maknanya. Bila diucapkan didasari oleh pengetahuan yang sudah diketahui dan teruji kebenarannya secara luas. Kecuali bagi yang suka mempermainkan kata-kata. Istilah sekarang, suka "pelintir" omongan.

Tentu saja yang diwahyukan Nabi Muhammad bukan Kalam Tuhan yang diucapkan manusia. Tetapi wahyu yang disampaikan selalu dalam firman Nabi Muhammad saw.  Setiap Firman Rasulullah membawa mujizat bagi yang mendengarkan.  Paling tidak menghadirkan ketenteraman hati dan kecerdasan berfikir obyektif yang rahmatan lil alamin.

Mereka yang selalu membawa kebenaran Quran sesungguhnya termasuk seorang rasul diantara para rasul. Demikian pendapat penulis memahami surat Yasin ayat 2 dan ayat 3. Tentu saja seorang Rasul belum tentu seorang nabi. Tetapi seorang nabi  pasti seorang Rasul. 

Maaf. Sekali lagi jangan pedulikan pendapat penulis jika sekiranya beda dengan pendapat pembaca. Tidak perlu diperdebatkan. 

Allah tidak akan pernah melarang siapapun dengan agama masing-masing, menyampaikan kebenaran mutlak Al Maidah 51. Sebab Nabi Muhammad saw pun tanpa ragu menyampaikan kebenaran ajaran para Rasul sebelumnya. Bahkan menyempurnakan semua ajaran para Rasul. Tanpa kecuali.

Nabi Muhammad lah yang sesungguhnya mengangkat derajat semua Rasul yang sebelumnya sebagai seorang nabi atau mendapat kehormatan layaknya seorang nabi. 

Dengan kuasa Allah yang ada di dirinya. Nabi Muhammad saw. menyatakan bahwa dirinya adalah Nabi terakhir. Seluruh kebenaran kehidupan dibentangkan Rasulullah. Tidak ada kebenaran yang disembunyikan Allah swt dan Rasulullah saw. Kecuali disembunyikan untuk sesaat oleh kaum kafir dengan mendustakan apa yang disampaikan Rasulullah saw.

Demikian. Salam bahagia dan damai sejahtera bagi yang sempat membaca tulisan ini. Terimakasih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun