Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Etika Diri Memahami Kitab Suci

11 Oktober 2016   15:48 Diperbarui: 11 Oktober 2016   16:01 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Pancasila. Ketuhanan Yang Maha Esa mengamanahkan untuk mengesakan seluruh kekuasaan yang ada untuk memperkokoh persatuan bangsa dalam kesatuan bernegara yang berkeadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Di NKRI. Berpolitik itu bersih dan agung kalau dipengaruhi ajaran agama. Karena agama mengarahkan manusia berbuat yang berpegang pada kebenaran yang disampaikan ajaran agama—kitab suci. Dan berpolitik akan menjadi kotor dan mengerikan jika kepentingan politik dipakai untuk menguasai kehidupan beragama.

Menggunakan isu sara untuk menjatuhkan Ahok dalam Pilada 2017, sama sekali bukan cara yang cerdas beretika bagi orang beragama dalam bernegara. Cara menyebarkan isu sara seperti pada Pilkada DKI Jakarta 2012 tidak akan efektif. 

Buktinya. Pada Pilkada DKI Jakarta 2012 yang unggul Jokowi-Ahok. Karena terutama warga Jakarta dan bangsa Indonesia pada umumnya, tidak lagi sebodoh seperti yang diduga sebagian para elit parpol.

Dalam Pilkada DKI Jakarta. Hanya ada pasangan cagub Ahok-Jarot dan dua pasang calon yang bukan Ahok. Yaitu Anis-Sandiaga Uno dan Agus-Sylviana Murni.

Agaknya mereka tampil hanya untuk dipilih mereka yang tidak mau memilih Ahok. Bukan dipilih karena beda program dengan Ahok. Mereka bisa dipastikan hanya akan menyempunakan pekerjaan Ahok yang memang harus selalu disempurnakan.

Kalau Ahok sudah memberikan berbagai kartu sakti dan BPJS. Dan juga mengembalikan sungai-sungai, membangun rusun-rusun dan menyediakan RPTRA di kampung-kampung. Maka Anis-Sandiaga Uno dan Agus- Sylviana Murni berjanji akan tinggal menambah besarannya saja.

Semoga dengan diawali Ahok-Jarot, ke depannya Jakarta akan selalu dipimpin oleh sosok gubernur yang tidak perlu harus sering marah seperti Ahok. Karena DPRD pun sudah dipersiapkan dengan baik oleh parpol-parpol.

Demikian. Salam bahagia sejahterabagi yang sempat membaca tulisan ini. Terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun