Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Etika Diri Memahami Kitab Suci

11 Oktober 2016   15:48 Diperbarui: 11 Oktober 2016   16:01 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

— Dan Alquran berisi petunjuk yang pasti cara manusia hidup bersama Tuhan Yang Menghendaki setiap pribadi harus menjalani hidup dalam alam kehidupan.

— Harus mengakui, menerima dan ingin tahu kebenaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.

— Harus berpikir cerdas agar tidak terperangkap hanya dengan mempercayai dan meyakini kebenaran ayat-ayatnya, melainkan dimampukan untuk berusaha segera mengetahui bukti kebenaran yang disampaikan dalam Alquran. Tanpa membuat penafsiran-penafsiran sendiri yang bisa ikut melahirkan berbagai faham yang seringkali dipertentangkan. 

— Jangan sekali-kali mendustakan ayat-ayat suci yang sekiranya kurang atau belum dimengerti atau masih samar maksudnya. 

— Semua ayat-ayat akan menjadi terang benderang jika yang membaca tidak ribut membacanya sendiri dengan menggerakkan lidahnya yang terus bergerak. Dan pikirannya tidak dikacaukan oleh pemikiran-pemikiran orang lain.  

Dan maaf. Telinganya tidak sibuk mencermati kata-kata—Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama, yang mungkin bisa “dimodifikasi” agar bisa memancing orang yang mendengarnya bisa terpancing. 

— Setiap orang yang membaca Alquran pasti akan disucikan hatinya agar bisa mengerti apa yang dibacanya. Dan pengertian itu hadir karena DijadikanNYA bisa mengerti oleh yang tidak bisa bohong di diri setiap orang.

Surat Al Maidah ayat 51 berbunyi jelas dan tegas. Hai orang-orang beriman. Janganlah memilih orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpinmu. Sebagian mereka adalah pemimpin yang lain. Barang siapa di antara kamu yang memilih mereka menjadi pemimpin. Maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

Surat Al Maidah 51, bukan hanya ditujukan kepada orang yang beragama Islam saja. Melainkan ditujukan kepada seluruh orang yang beriman yang beragama apa saja dan di negara mana saja.

Khususnya di NKRI yang berdasar Pancasila. Ayat tersebut hendaknya dimaknai bahwa Bangsa Indonesia harus memilih pemimpin-pemimpin yang taat pada Pancasila dan UUD’45. 

Dan jangan sampai tergoda memilih golongan-golongan yang suka saling berebut dan bertransaksi untuk berbagi kekuasaan untuk berkuasa. Yang mutlak tidak dikehendaki para pendiri negara ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun