Synthesis : Pa-Dha-Ja-Ya-Nya & Ma-Ga-Ba-Tha-Nga
Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta individu. Kebijakan berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat memaksakan atau melarang suatu perilaku (misalnya suatu hukum yang mengharuskan pembayaran pajak penghasilan), kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang paling mungkin memperoleh hasil yang diinginkan
Hasil pemeriksaan berkualitas apabila didukung bukti pemeriksaan berdasarkan hasil pengujian teknik pemeriksaan dan pengumpulan bukti secara kompeten yang cukup dan dapat digunakan sebagai alat bukti, Apakah benar ? Apakah baik ? dan Apakah perlu ?
Dengan melalui pemeriksaan teknis tersebut, sebagai Pemeriksa bisa mengalami dan dapat memahami bagaimana dasarnya data-data tersebut terbentuk, sehingga keduabelah pihak Terperiksa dan Pemeriksa memiliki empati, Pemeriksa memilki rasa tanggungjawab bahwa kedepannya data-data teperiksa harus menjadi lebih baik, sanksi-sanksi jika ada yang didapatkan terperiksa yaitu misalkan dikaitkan dengan peraturan perpajakan sesuai dengan kondisi perusahaanya.
Kesimpulan
Pendekatan Dialektika Hegelian dan nilai-nilai Hanacaraka memberikan kerangka kerja yang kuat untuk melakukan audit perpajakan yang kritis dan beretika. Dialektika Hegelian memungkinkan auditor untuk secara sistematis mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah dalam kebijakan dan praktik perpajakan dengan menjadikan terperiksa menjadi lebih baik.
Kebenaran tidak ditemukan dalam tesis atau antitesis, tetapi dalam sintesis yang muncul untuk mendamaikan keduanya- Georg Wilhelm Friedrich Hegel
Pendekatan Dialektika Hanacaraka memastikan bahwa audit dilakukan dengan integritas dan menuju jalan kebaikan dengan memperhatikan dampak sosial terhadap wajib pajak juga otoritas pajak. Dengan menggabungkan kedua pendekatan ini, kita dapat mengembangkan sistem perpajakan yang lebih adil, transparan, dan efektif, yang tidak hanya mengawasi tetapi juga mendorong perbaikan berkelanjutan.
Â
DAFTAR REFERENSIÂ
https://dosenindonesia.wordpress.com/2024/04/30/kebenaran-tidak-ditemukan-dalam-tesis atau-antitesis-tetapi-dalam-sintesis-yang-muncul-untuk-mendamaikan-keduanya-georg-wilhelm-friedrich-hegel/