Secara keseluruhan, Genealogi adalah konsep multifaset yang menyatukan sejarah, biologi, sosiologi, dan narasi pribadi. Hal ini menawarkan sebuah lensa untuk mengeksplorasi keterhubungan individu, keluarga, dan populasi, serta menyoroti pengaruh masa lalu terhadap masa kini.
Jadi, dapat disimpulkan Genealogi adalah bidang multidimensi yang mengeksplorasi garis keturunan keluarga, ikatan kekerabatan, dan hubungan sejarah, yang memungkinkan individu untuk menggali akar, warisan, dan pengalaman masa lalu mereka. Dengan terlibat dalam penelitian Genealogi, individu dapat memperoleh wawasan tentang kompleksitas pengalaman manusia lintas generasi, merefleksikan identitas dan hubungan mereka dalam konteks dunia yang lebih luas.
BAGAIMANA GENEALOGI MORAL MENURUT FOUCAULT ?
Foucault adalah filsuf yang banyak terinspirasi oleh (genealogi) Friedrich W. Nietzsche(an). Genealogi moral Nietzsche dan Foucault menggunakan argumen ad hominem sebagai dasar pembentuk genealoginya untuk menelanjangi apa yang diterima orang begitu saja sebagai kebenaran dan moralitas. Caranya menelanjangi berbagai konsep kebenaran dan moralitas suatu pemikir adalah dengan mencari relasi esensial antara pikiran atau ide dan pemikir bersangkutan. Di sinilah letak raison d'etre yang membenarkan argumen ad hominem. Secara khusus, bagi Nietzsche, kualitas atau nilai dari suatu pemikiran misalnya paham moralitas tergantung pada manusia yang bersangkutan dan konteks tempat nilai atau kualitas itu terbentuk.
Genealogi itu sendiri bagi Nietzsche adalah pertanyaan tentang apa yang kumaui sesungguhnya pada saat aku menghendaki sesuatu. Apa yang sesungguhnya dikehendaki oleh kehendak, itulah yang dilacak dan dicari. Isi pemikiran filosofis, isi doktrin, dan metode saintifik digunakan hanya sebagai symptom. Persoalan yang diajukan oleh genealogi bukanlah kebenaran atau kesalahan doktrin ideal, melainkan persoalan tersebut hanya diperlakukan sebagai symptom untuk diselidiki oleh si fisio-psikolog. Lebih lanjut lagi, Nietzsche mengatakan bahwa terhadap apapun sesuatu itu yang dibuat fixed, hal tersebut akan didiagnosis hingga ke kebertubuhan pemikir, ke soal bagaimana mekanisme penghendakan si pemikir bekerja. Metode ini mengarahkan bukan pada argumentasi rasional saja, melainkan mencari mengapa pemikiran seperti itu dikehendaki, dimaui, dan dipercayai.
Genealogi dalam Pemikiran Foucault
Genealogi adalah sebuah studi yang serius. Genealogi beroperasi secara detail dengan kumpulan arsip-arsip dan penelitian secara terperinci. Genealogi adalah sebuah usaha untuk membongkar asumsi-asumsi mengenai nilai dalam pandangan tradisional serta memberi alternatif tafsiran yang baru. Namun, untuk mencapai hal itu, orang tidak hanya berspekulasi dan mengkritik ke sana-sini tanpa rujukan yang jelas. Sebaliknya, untuk mencapai kritik semacam itu, seorang genealog harus terlebih dahulu mencemplungkan diri di antara tumpukan dokumen atau arsip-arsip sejarah, mengumpulkan berbagai macam sumber dari mana saja, mempelajarinya dengan teliti, untuk kemudian menjadikannya alat untuk membongkar asumsi-asumsi tradisional.
Foucault menilai genealogi sebagai studi ketat-akademik, berkutat dengan rujukan-rujukan yang jelas. Genealogi Foucault, seperti Discipline and Punish, Foucault menelaah perubahan perubahan teknologis politis terhadap tubuh. Dari seluruh uraian dan analisis yang dibuatnya setidak-tidaknya muncul tiga signifikasi. Pertama, teknologi menghukum berubah dari bentuk yang amat kasar dan kejam menjadi lunak dan semakin tidak menyentuh tubuh. Kedua, perubahan ini disertai dengan perkembangan pengetahuan dan tidak terpisah dengan mekanisme penaklukkan, tetapi penaklukkan ini menjadikan individu patuh dan berguna. Teknologi kuasa menghukum menjadi semakin efektif, semakin mencapai targetnya di dalam rezim pendisiplinan. Pendisiplinan menurut Foucault merupakan cara kuasa melaksanakan kontrol terhadap individu dan pada gilirannya menghasilkan individu yang patuh dan berguna. Wujud ideal individu yang disiplin tampak dalam diri seorang tentara yang dari kejauhan sudah dapat dikenal karena figur tentara memperlihatkan tubuh yang sudah terlatih.
Foucault memandang individu modern sebagai individu yang dalam segala aktivitasnya terus menerus diawasi, dipantau, didisiplinkan, ditaklukkan, dijadikan patuh dan berguna. Pada gilirannya, penaklukkan terus-menerus terhadap individu ini melahirkan pengetahuan atas individu. Individu modern dicatat, dimasukkan dalam files, didokumentasikan, dan diketahui. Pembentukkan pengetahuan atas individu modern ini tidak pernah berhenti dan melalui teknik ini individu modern diciptakan sebagai objek.
Metode genealogi ditunjukkan bahwa kebenaran yang mengambil bentuk obyektivitas ilmu itu hanyalah ilusi dan memperlihatkan bahwa kehendak untuk tahu menjadi proses dominasi terhadap manusia. Foucault dalam bukunya yang berjudul "Dicipline and Punish" menjelaskan sejarah kolektif jiwa modern dan kekuasaan baru untuk menilai suatu genealogi di antara kompleksitas legal saintifik kekuasaan untuk menghukum dan memperoleh justifikasi dan aturan-aturan, ketika memperluas efek dan menutupi singularitasnya yang melampaui batas (Suyanto B. dan Amal, 2010). Sebenarnya ada dua gagasan dalam metodologi Foucault, yaitu arkeologi pengetahuan dan geneologi kekuasaan. Kedua metode ini digunakan oleh Foucault untuk membongkar dominasi kekuasaan yang bersumber dari pengetahuan
Â