7)Posisi, dalam kerangka pemikiran posisi pemeriksa dapat mencari tahu bagaimana keberlangsungan usaha wajib pajak, misalnya dilihat dari kondisi pasar Perusahaan seharusnya bisa mengalami peningkatan penghasilannya.
8)Kepemilikian (possession), jika terperiksa adalah badan, pemeriksa perlu menggunakan kerangka pemikiran menghubungkan usaha tersebut dengan pemilik usaha, misalnya atas aset, aset tersebut atas nama siapa dan siapa yang menggunakannya ?
9)Aktif dan  10)Pasif Pemeriksa perlu memberikan masukan dan pemahaman yang seharusnya terhadap wajib pajak sehingga nantinya dampak dari proses pemeriksaan tersebut, Wajib pajak dapat semakin patuh.
Â
CONTOH KASUS PEMERIKSAAN PENAGIHAN MODEL PEMIKIRAN ARISTOTLE - PEMERIKSAAN TERHADAP SPT PPNÂ
Wajib Pajak: Perusahaan Konstruksi yang sudah PKP
Kasus     : PPN keluaran tidak sesuai dengan pendapatan pelaporan keuangan
1)Substansi, atas Daftar Sasaran Priotitas Penggalian Potensi (DSP3) berdasarkan SE-15/PJ/2018, indikasi ketidakpatuhan Wajib Pajak.
2)Kuantitas, Pemeriksa menemukan ketidaksesuaian antara PPN KELUARAN dengan pendapatan yang dilaporkan.
3)Kualitas, Â Tanggal bayar dan pelaporan SPT, Laporan keuangan di Audit atau tidak?