Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paradoks Kebahagiaan

25 Januari 2025   21:55 Diperbarui: 25 Januari 2025   21:53 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Untuk keluar dari paradoks kebahagiaan, teori kebahagiaan integral menawarkan solusi praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah tiga langkah utama yang menjadi inti praktik ini:

a. Melambatkan Langkah untuk Menikmati Proses
Hidup modern seringkali membuat kita tergesa-gesa mengejar target tanpa menikmati perjalanan. Kebahagiaan integral mengajarkan untuk melambat, menghargai momen-momen kecil, dan menjalani proses dengan kesadaran penuh.

Praktik: Mengalokasikan waktu untuk menikmati aktivitas sehari-hari, seperti makan tanpa tergesa-gesa, berjalan-jalan di alam, atau mengerjakan hobi tanpa tekanan hasil.

Contoh: Seorang pekerja yang menemukan kepuasan dalam rutinitas paginya, menyeduh kopi, membaca buku, dan menikmati waktu untuk dirinya sendiri sebelum memulai hari kerja.

b. Membangun Makna Melalui Hubungan yang Mendalam dan Kontribusi Sosial
Kebahagiaan sejati sering kali berasal dari hubungan yang bermakna dengan orang lain dan kontribusi yang memberi dampak positif bagi masyarakat.

Praktik: Mengutamakan hubungan interpersonal daripada pencapaian material, serta mencari cara untuk berkontribusi dalam komunitas, seperti menjadi sukarelawan atau mendukung gerakan sosial.

Contoh: Seorang guru yang merasa bahagia karena dapat membentuk masa depan murid-muridnya, atau seorang dokter yang merasa puas dengan membantu pasien di daerah terpencil.

c. Mengelola Ekspektasi agar Tidak Terjebak Tekanan Sosial
Banyak penderitaan modern muncul karena ekspektasi yang tidak realistis, baik dari diri sendiri maupun tekanan sosial. Mengelola ekspektasi adalah kunci untuk menjalani hidup yang lebih damai.

Praktik: Mengurangi paparan media sosial yang memicu perbandingan tidak sehat, menetapkan tujuan yang realistis, dan menerima ketidaksempurnaan diri.

Contoh: Seorang pekerja yang memilih untuk fokus pada perkembangan kariernya tanpa merasa harus "pamer" pencapaiannya di media sosial.

Inspirasi dari Keanu Reeves dan Chow Yun Fat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun