Di mana wij adalah bobot interaksi antara suku i dan j.
4. Kompleksitas Interaksi: Synergy Complexity
Kompleksitas total sistem (Ctotal(t) dihitung berdasarkan bobot interaksi antar suku dan probabilitas keberhasilan interaksi. Formula kompleksitas total adalah:
Ctotal(t)=i=1nj=1nwij(t)Pij(t)
Di mana: wij(t): Bobot interaksi antara suku i dan j pada waktu t. Pij(t): Probabilitas keberhasilan interaksi antara suku i dan j pada waktu t. Misalnya, jika w12=+2 (kerja sama kuat) dan P12=0.8 (probabilitas keberhasilan tinggi), kontribusi interaksi antara suku 1 dan 2 terhadap kompleksitas total adalah: C12(t)=20.8=1.6
5. Stabilitas Sistem: Reaction Stability
Stabilitas sistem (S(t) dihitung berdasarkan dinamika perubahan kompleksitas dan stabilitas hasil reaksi antar suku. Formula perubahan stabilitas adalah:
S(t)=ddt[CtRt]
Di mana: \alpha: Koefisien pengaruh kompleksitas terhadap stabilitas. \beta: Koefisien pengaruh stabilitas reaksi terhadap stabilitas total. Rt: Stabilitas hasil interaksi antar suku pada waktu t. Sebagai contoh, jika =1.5\alpha = 1.5, =1.0\beta = 1.0, Ct=10, dan Rt=7, maka stabilitas sistem adalah: S(t)=1.5101.07=157=8
6. Polarisasi dan Titik Krisis
Ketika kompleksitas total (Ct) melebihi ambang batas tertentu (Ct>threshold), sistem memasuki titik krisis. Hal ini dapat terjadi akibat: Peningkatan konflik: Interaksi negatif (wij<0) meningkat. Ketidakstabilan hubungan: Probabilitas keberhasilan interaksi (Pij) menurun drastis. Sebagai contoh, jika suku S1 dan S2 terus berkonflik (w12=2) dan suku S3 mulai ikut terlibat dalam konflik (w13=1), sistem secara keseluruhan akan mengalami ketidakstabilan yang memicu kehancuran total.