Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Solusi Ketimpangan Ekonomi : Pendekatan 7 Holon, Emergence, dan Reductionism

21 Desember 2024   21:38 Diperbarui: 21 Desember 2024   21:38 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

di mana x adalah perubahan kekayaan, apha dan beta adalah parameter yang menggambarkan sensitivitas terhadap keuntungan dan kerugian, dan lambda adalah parameter yang menunjukkan aversi terhadap kerugian. Bias-bias psikologis ini berkontribusi pada bagaimana individu berinteraksi dengan pasar dan mengambil keputusan ekonomi, yang pada gilirannya mempengaruhi distribusi kekayaan dan pendapatan.

3.4 Biologi dan Kimia dalam Pengambilan Keputusan Ekonomi

Biologi dan kimia memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan ekonomi, terutama melalui mekanisme saraf dan reaksi kimia di otak yang mengatur emosi dan motivasi. Neurokimia dan sinyal-sinyal dopaminergik (yang terkait dengan penghargaan) dapat mempengaruhi keputusan investasi dan pengambilan risiko. Model-model matematika yang digunakan untuk menjelaskan proses-proses ini sering kali melibatkan persamaan reaksi-difusi, yang menggambarkan bagaimana zat kimia dalam otak tersebar dan berinteraksi.

Secara matematis, interaksi ini dapat digambarkan menggunakan persamaan berikut:

partial C / partial t = D nabla^2 C + R(C)

di mana C  adalah konsentrasi bahan kimia tertentu (misalnya, dopamin), D adalah koefisien difusi, dan R(C)  adalah laju reaksi yang menggambarkan perubahan dalam konsentrasi bahan kimia ini seiring waktu. Mekanisme kimia ini mempengaruhi cara individu mengevaluasi risiko dan reward, yang berperan dalam pengambilan keputusan ekonomi yang dapat memperburuk ketimpangan.

Pada bab ini, kita telah mengembangkan berbagai model matematis untuk menganalisis ketimpangan ekonomi dari berbagai lapisan. Pendekatan ini mencakup analisis distribusi pendapatan menggunakan kurva Lorenz dan koefisien Gini, model jaringan sosial yang menggambarkan konsentrasi kekayaan dalam jaringan, serta pengaruh psikologis dan neurokimiawi terhadap keputusan ekonomi individu. Semua model ini saling berinteraksi, membentuk dinamika ketimpangan yang kompleks.

Di bab berikutnya, kita akan membahas penerapan konsep-konsep ini dalam mencari solusi untuk mengurangi ketimpangan ekonomi melalui kebijakan dan intervensi yang berbasis pada pemahaman matematis dan sistem dinamis yang telah dibangun.

BAB 4: PENERAPAN TEORI INTEGRASI PADA KETIMPANGAN PENDAPATAN

Ketimpangan pendapatan merupakan salah satu masalah struktural yang sangat memengaruhi kestabilan sosial, ekonomi, dan politik. Meskipun banyak faktor yang berperan dalam memperburuk ketimpangan ini, teori integrasi yang mencakup berbagai disiplin ilmu memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang akar penyebab dan solusi potensial. Dalam bab ini, kita akan mengkaji penerapan teori integrasi pada ketimpangan pendapatan dengan menghubungkan setiap lapisan holon seperti ekonomi, sosiologi, psikologi, biologi, kimia, fisika, dan matematika untuk merumuskan solusi yang lebih holistik.

4.1 Penerapan Lapisan Ekonomi dalam Mengatasi Ketimpangan Pendapatan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun