Tiga Bentuk Hukum Kausalitas
Abstrak
Asumsi bahwa kausalitas adalah kontinyu, bukan saja melahirkan banyak kerancuan berpikir, tapi membawa serta pertanyaan plus jawaban absurd. Diuraikan di sini tiga bentuk kausalitas dan bagaimana itu ada dalam fenomena fisika, kimia, biologi, dan geologi.
Pendahuluan
Orang-orang bertanya tentang "Apa sebelum Big Bang?", juga "Apa di luar finite universe?". Pertanyaan itu bukan saja rancu dan meracuni akal sehat, tapi lebih lanjut melahirkan jawaban yang absurd seperti Pararel Realm, Multiverse, dan Semesta Siklik. Bagaimana pun ketiga konsep tidak bisa dibuktikan hingga detik ini.Â
Pertanyaan dan jawaban itu lahir dari asumsi bahwa Hukum Kausalitas itu bersifat kontinyu. Sebuah sebab bisa disebabkan satu atau sejumlah sebab lainnya, serta sebuah akibat bisa mengakibatkan satu atau banyak akibat lainnya. Jadinya sebab-akibat adalah mata rantai yang tidak pernah putus. Tidak pernah ditemukan awal dan akhir juga ujung dan pangkalnya secara definitif.Â
Padahal baik fenomena fisika, kimia, dan biologi tidak mengenal praktek kausalitas tanpa batas seperti itu. Fisika, kimia, dan biologi hanya bisa dijelaskan dalam kausalitas yang diskrit.
Geometri KausalitasÂ
Bentuk-bentuk geometri bisa menjelaskan fenomena kausalitas diskrit ini.
Pada geometri titik kita tidak bisa berlakukan sebab akibat. Kita tidak bisa menentukan awal dan akhir sebuah geometri titik. Pada hal ini, tidak relevan bertanya titik disebabkan oleh apa dan titik mengakibatkan apa. Tidak ada sebab-akibat dalam geometri titik.
Geometri garis bisa ditentukan awal dan akhir, juga ujung dan pangkal secara definitif. Kita dapat leluasa berpikir tentang sebab-akibat sepanjang awal dan akhir yang tersedia itu. Tidak relevan dalam geometri garis bertanya awal dari sebuah awal, ataupun bertanya tentang akhir dari sebuah akhir. Kausalitas hanya berlaku sepanjang batas dan batasan sistem yang tersedia.