Lima peristiwa kepunahan massal yaitu pada masa Ordovisium akhir, masa Denovian akhir, masa Permian - Trias, masa Triasic akhir, dan masa Kapur - Paleogen terjadi setelah masa ledakan Kambrium.
Proses siklik dari keberlimpahan populasi dan keberagaman kemudian kelangkaan besar telah berlangsung selama lima kali dalam sejarah Bumi. Alam seperti memiliki kesadaran akan jumlah populasi dan keragaman yang ada di atas permukaan Bumi, sehingga sampai batas tertinggi populasi tertentu mendatangkan dan membentuk mekanisme destruktif.
Evolusi Bipedal
Ketika manusia memutuskan berevolusi dari primata yang hidup di atas pohon dan bergelantungan dari satu dahan ke dahan lainnya, untuk menjadi mahluk bipedal yang berdiri dan berjalan di atas dua kaki, maka manusia harus rela kehilangan kemampuan memanjat, bergelantungan, dan lengan yang kuat.
Tampaknya ketika satu keunggulan diraih, keunggulan lain hilang atau berkurang kadarnya.
Ketika kesempurnaan evolusi telah mencapai puncaknya dengan terciptanya Homo Sapiens, maka semua hominid lainnya punah.
Jadi entah primata memutuskan tetap menjadi primata, atau berevolusi menjadi hominid ataupun menjadi homo sapien dengan begitu memiliki indeks kumulatif keunggulan yang sama.
Evolusi Paus
Apa yang terjadi pada manusia, juga terjadi pada Paus.
Ketika nenek moyang Paus memutuskan untuk kembali ke air setelah sekian lama menjadi mamalia darat, maka dia harus kehilangan sejumlah hal. Keringat, liur, rambut, dan gerakan yang cepat telah hilang.
Lima Mekanisme Distribusi Keunggulan