Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indeks Keunggulan Biologis

29 Mei 2023   07:38 Diperbarui: 4 Juni 2023   20:50 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indeks Keunggulan Biologis

Abstraks

Organisme dari level individu, populasi, ekosistem, dan biosfer berbagi keunggulan secara merata. Keunggulan tidak terakumulasi kepada satu level biologi saja. Ketika suatu keunggulan tercapai, maka keunggulan lain berkurang kadarnya atau bahkan menghilang. Ketika tingkat keunggulan telah terakumulasi sampai tingkat tertentu, maka kematian dan kepunahan menjadi niscaya. Kematian dan kepunahan pun mengancam saat spesifikasi dasar tertentu tidak terpenuhi. 

Di sini kita mengungkapkan 5 mekanisme yang mengatur indeks keunggulan biologis. Bagaimana mekanisme itu bekerja pada 10 variabel keunggulan dalam konteks evolusi, rantai makanan, ekosistem, dan distribusi geografis diuraikan. Juga bagaimana mekanisme itu bekerja pada 8 tipe kecerdasan Gardner dan 10 variabel keunggulan sosial. Walaupun begitu, kita tidak sampai merumuskan suatu fungsi matematika ataupun persamaan matematis untuk itu, dan tidak pula algoritma tertentu.

Pendahuluan

Pada suatu kesempatan reuni sekolah, saya mengamati bahwa di antara teman-teman saya yang ada itu tidak ada seorang pun yang memiliki semua keunggulan atau kenikmatan kehidupan yang tersedia. Seorang teman memiliki keunggulan yang tinggi misalnya di aspek kekayaan dan kekuasaan politik, tapi rumah tangganya berantakan. Seorang teman yang lain menikmati kehidupan rumah tangga dan penerimaan sosial yang baik, tapi terganggu aspek kesehatannya. Teman yang lain lagi menikmati hampir semua keunggulan yang ada, tapi aspek spiritualnya rendah. Walaupun semua penilaian ini sangat sunyektif dan eksterior, tapi nyata bagi persepsi saya bahwa manusia berbagi indeks keunggulan secara merata.

Nyata sekali bahwa selalu ada cacat dalam kehidupan seseorang. Suffering sama sekali tidak bisa dilepaskan dari kehidupan. Setiap mahluk hidup menghadapi keterbatasan dan tantangan kehidupan sendiri-sendiri. Eksistensi dirinya selalu dalam posisi terancam. Tidak ada satupun organisme yang menguasai kepemilikan atas semua keunggulan yang disediakan alam. Bahkan setiap mahluk seperti diharuskan berbagi semua keunggulan yang ada.

Ini memaksa indeks keunggulan biologis mengambil proporsi tertentu dari keunggulan yang ada dan mencapai tingkat pengembangan fungsionalitas tertentu dari proporsi keunggulan yang diambilnya.

Dalam keluarga saya misalnya, kami adalah tiga bersaudara, aggregat keunggulan yang dimiliki oleh kedua orang tua kami tidak terakumulasi kepada satu orang saja dari kami anak-anaknya. Kami berbagi keunggulan misalnya dalam hal kecerdasan, kesehatan, fungsi organ, ketampanan, kemampuan bersosialisasi, dan keteguhan sikap. Walaupun ada dari kami mengambil aspek keunggulan berupa kecerdasan, masing-masing dari kami mengembangkannya dalam bidang yang berbeda.

Dalam reuni yang saya ungkapkan di awal, cerita-cerita nostalgia yang berkembang sepanjang obrolan di antara kami juga mengingatkan saya bahwa dulu pun di masa masih sekolah, tidak ada satupun dari kami yang memiliki semua keunggulan yang ada.

Ada yang jago matematika tapi tidak jago olahraga. Ada yang jago olahraga, tapi tidak jago musik. Ada jago musik, tapi tidak jago bicara. Ada yang jago bicara tapi tidak jago menulis. Ada yang jago menulis, tapi sakit-sakitan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun