Hampir setiap masjid dan surau dipenuhi dengan suara lantunan ayat suci, menciptakan suasana yang khidmat sekaligus meriah. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi anak-anak sekolah yang sedang libur untuk mengisi waktu Ramadhan mereka dengan aktivitas yang bermanfaat, seperti mengaji di masjid atau surau.
Ramadhan benar-benar menjadi momen penuh keberkahan di mana masjid menjadi pusat kegiatan keagamaan yang tak pernah sepi.
Pada masa itu, anak-anak benar-benar memanfaatkan waktu liburan sekolah di bulan Ramadhan dengan bijak. Mereka mengisi hari-hari mereka dengan memperpanjang durasi mengaji, memanfaatkan momen ini untuk semakin mendalami ilmu agama.
Namun, tidak hanya mengaji, siang harinya pun mereka tidak kehabisan akal untuk mengusir rasa lapar dan menunggu waktu berbuka. Permainan-permainan tradisional seperti betengan atau gobak sodor menjadi pilihan yang menyenangkan, sekaligus menjaga tubuh mereka tetap aktif dan sehat.
Perpaduan antara ibadah dan hiburan sederhana ini menjadikan Ramadhan masa kecil mereka penuh kenangan yang indah dan bermakna.
Program Magrib Mengaji yang Sia-sia
Masihkah anak-anak zaman sekarang mengisi waktu ba'da Magrib dengan mengaji? Padahal, di beberapa daerah telah dicanangkan program "Magrib Mengaji" untuk menghidupkan kembali tradisi ini.
Namun, pemandangan di lapangan seringkali berkata lain. Saya kerap menemui anak-anak di desa, ba'da Magrib bukannya di masjid atau surau, melainkan nongkrong di jembatan atau tempat-tempat yang memiliki sinyal kuat.
Mereka sibuk dengan gadget di tangan, asyik bermain game, seolah lupa pada keutamaan waktu Magrib yang dulu begitu dimanfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Fenomena ini menjadi cermin perubahan zaman yang perlu kita renungkan bersama.
Dulu, ba'da Magrib adalah waktu yang diisi dengan lantunan ayat-ayat suci yang terdengar di mana-mana. Suara pengajian tidak hanya menggema di masjid atau surau, tetapi juga sayup-sayup terdengar dari rumah-rumah.
Anak-anak duduk rapi, mengaji bersama hingga menjelang waktu Isya. Setelah itu, mereka bergegas melaksanakan shalat Isya berjamaah, menjadikan malam mereka penuh berkah.