Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hujan Didamba, Syukur Dicoba

25 September 2024   20:41 Diperbarui: 26 September 2024   06:13 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari berbagai literasi, ternyata bahwa kerusakan lingkungan telah mengganggu siklus hujan seiring dengan waktu. Deforestasi, polusi, dan perubahan iklim merusak keseimbangan ekosistem dan mengancam ketersediaan air bersih. Ketiga komponen ini saling terkait dan memiliki dampak yang signifikan terhadap ketersediaan air bersih dan keseimbangan ekosistem.

Penggundulan hutan, juga dikenal sebagai deforestasi, berarti mencabut akar kehidupan dari Bumi. Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia dengan menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. Selain itu, hutan menahan air hujan, menghentikan erosi tanah, dan memberikan habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna. Siklus hidrologi terganggu ketika hutan ditebangi, yang menyebabkan kekeringan di beberapa tempat dan banjir di tempat lain.

Jadi dengan dalih apapun, penggundulan hutan adalah tindakan tidak terpuji dan merugikan masyarakat sekitar hutan.

Polusi, baik udara, air, maupun tanah, mencemari sumber air kita. Limbah industri, pertanian, dan domestik mengandung berbagai zat kimia berbahaya yang mencemari sungai, danau, dan laut. Akibatnya, kualitas air menurun drastis, menjadi tidak layak untuk dikonsumsi dan mengancam kehidupan makhluk air.

Pola cuaca ekstrem disebabkan oleh perubahan iklim, yang sebagian besar disebabkan oleh emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Peningkatan suhu di seluruh dunia menyebabkan penguapan air meningkat, tetapi distribusi curah hujan menjadi tidak rata. Beberapa wilayah mengalami kekeringan kronis, sementara wilayah lain dilanda banjir.

Ketiga hal tersebut adalah faktor utama yang merusak lingkungan, dan kerusakan lingkungan inilah yang pada akhirnya memengaruhi siklus hujan. Siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan ini? Tentu saja, manusia itu sendiri yang menjadi pelakunya. 

Dengan berbagai alasan (mulai dari pembangunan, eksploitasi sumber daya alam, hingga aktivitas industri) manusia sering kali mengabaikan dampak jangka panjang dari tindakannya terhadap alam. Pada akhirnya, lingkungan yang rusak menciptakan ketidakseimbangan alam, termasuk terganggunya turunnya hujan yang sangat dibutuhkan bagi kelangsungan hidup kita semua.

Seluruh makhluk hidup di Bumi merasakan dampak kerusakan lingkungan ini, bukan hanya mereka yang melakukannya. Dalam Surat Ar-Rum ayat 41, Allah berfirman,

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar-Rum 30: 41).

Oleh karena itu, adalah kewajiban kita bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan. Kita harus berusaha untuk mengurangi dampak negatif tindakan manusia terhadap lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik, menghemat energi, dan menanam pohon. Dengan menjaga kelestarian lingkungan, kita tidak hanya melindungi diri kita sendiri dan generasi mendatang, tetapi juga mengikuti perintah Allah SWT dan sunnah Nabi Muhammad.

Dalam Shahih Muslim-2747, Rasulullah Saw. bersabda,

"Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau. Dan sesungguhnya Allah telah menguasakannya kepadamu sekalian. Kemudian Allah menunggu (memperhatikan) apa yang kamu kerjakan (di dunia itu). Karena itu takutilah dunia dan takutilah wanita, karena sesungguhnya sumber bencana Bani Isarail adalah wanita." (HR. Muslim)

Hujan, anugerah ilahi yang tak ternilai, adalah sumber kehidupan bagi seluruh makhluk di muka bumi. Tetes demi tetes airnya menyuburkan tanah, menghidupi tanaman, dan menjadi sumber air minum bagi manusia dan hewan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, "Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam." (QS Qaaf: 9).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun