Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hujan Didamba, Syukur Dicoba

25 September 2024   20:41 Diperbarui: 26 September 2024   06:13 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan Didamba, Syukur Dicoba

Hujan adalah pelukan lembut dari langit, membungkus bumi dengan kasih sayang. Ia meneteskan butiran-butiran cinta, sama seperti seorang ibu yang selalu memberikan kasih sayang tanpa syarat kepada anaknya. Hujan membersihkan dunia dari debu dan kotoran, begitu pula kasih ibu yang membersihkan hati anak-anaknya dari segala kekhawatiran dan kegelisahan

Kitab suci Agama Islam, Al-Quran, dengan indah menggambarkan hujan sebagai anugerah yang tak terhingga dari Sang Pencipta. Dalam ayat 9 surat Qaaf, Allah menyatakan bahwa hujan adalah air yang penuh dengan keberkahan. Bayangkan setiap tetes air yang jatuh dari langit membawa berkah yang tak terhitung jumlahnya. Allah berfirman :

"Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah lalu Kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen" (QS. Qof :9)

Hujan adalah keajaiban, bukan hanya fenomena alam biasa. Dengan hujan, tanah yang kering menjadi subur, tanaman tumbuh, dan lebih banyak kehidupan muncul. Pohon-pohon tinggi, berbuah lebat, dan memberikan makanan kepada semua hewan. Setelah ditanam dalam tanah, biji-biji itu tumbuh menjadi tanaman yang bermanfaat.


Air Hujan Laksana Emas

Selama empat bulan musim kemarau, saya rutin menyiram tanaman dengan air PAM setiap pagi dan sore. Namun, siraman ini hanya cukup untuk mencegah tanaman mati. Bahkan sulit untuk sekadar bertunas, tanaman tersebut sepertinya terhenti dalam proses pertumbuhannya.

Dua minggu yang lalu hujan turun, meskipun hanya sebentar. Kemudian terjadi keajaiban: tanaman tampak segar kembali. Mereka mulai tumbuh tunas seminggu kemudian dibarengi dengan kuncup bunga yang menghasilkan bunga yang indah. "Dan Kami menjadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air" adalah firman-Nya yang sangat mendalam yang saya pelajari dari peristiwa ini. Ini adalah pengingat yang jelas tentang bagaimana air dapat menyuburkan kehidupan dan betapa pentingnya rahmat Allah dalam setiap bagian ciptaan-Nya.

Sumber foto Dokumen pribadi
Sumber foto Dokumen pribadi
Menurut Islam, hujan adalah bukti rahmat Allah yang tak terbatas. Kita diajarkan dalam Al-Quran untuk melihat hujan sebagai tanda kebesaran Allah dan sebagai cara untuk bersyukur kepada-Nya. Dengan hujan, kita diingatkan bahwa kita bergantung pada Allah sebagai sumber rezeki dan kehidupan.

Oleh karena itu, wajar jika Nabi Muhammad mengajarkan kita untuk membaca doa, "Allohumma Syoyyiban nafi'an" ketika hujan turun, karena doa ini merupakan harapan agar hujan membawa berkah dan manfaat bagi kehidupan kita. Dengan membaca doa ini, kita mengingat kembali betapa pentingnya air sebagai sumber kehidupan dan bagaimana Allah memberikan rahmat kepadanya.

Di desa Nusamakmur Air Kumbang, air hujan ibarat emas yang tak ternilai harganya. Tanpa air hujan, kami kesulitan untuk mencuci pakaian, apalagi memenuhi kebutuhan air minum sehari-hari. Kehidupan tanaman pun bergantung sepenuhnya pada hujan; tanpa air dari langit, mustahil tumbuhan bisa tumbuh dengan subur dan normal. Hujan adalah berkah yang tak tergantikan bagi kehidupan kami di desa ini.

Air tanah di daerah kami memiliki karakteristik yang kurang bersahabat. Rasa masam atau kelat menyelimuti setiap tegukan, sementara warnanya cokelat kehitam-hitaman, mencerminkan ketidaklayakannya untuk digunakan. Jika dipakai mencuci pakaian, khususnya baju putih, warnanya akan berubah menjadi cokelat kusam, dan teksturnya menjadi kaku, dengan aroma yang menyerupai kayu busuk. Lebih parah lagi, jika air ini digunakan untuk menyiram tanaman, lambat laun tanaman akan layu dan akhirnya mati.

Jangan pernah mencoba menelan air ini; bahkan berkumur dengan air tersebut ketika wudu saja sudah membuat gigi kita berubah warna, dengan sela-selanya menjadi hitam. Oleh karena itu, air hujan menjadi anugerah yang sangat didamba oleh kami, penduduk Nusamakmur, hingga saat ini. Turunnya hujan adalah berkah yang tak tergantikan dalam kehidupan sehari-hari kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun