---
Studi Kasus: Serangan Siber Estonia (2007)
Salah satu contoh nyata dampak perang siber adalah serangan terhadap Estonia pada tahun 2007. Sistem perbankan, komunikasi, dan pemerintah Estonia lumpuh akibat serangan siber masif yang diduga berasal dari negara asing. Serangan ini menciptakan kekacauan psikologis, baik pada masyarakat maupun personel militer.
Sebagai respons, Estonia membentuk NATO Cooperative Cyber Defence Centre of Excellence (CCDCOE), yang melibatkan psikolog untuk merancang strategi penguatan moral masyarakat dan prajurit. Langkah ini menunjukkan bahwa ketahanan psikologis menjadi salah satu komponen utama dalam menangkal perang modern.
---
Strategi Psikologi Militer Indonesia
Sebagai negara dengan potensi ancaman serupa, militer Indonesia harus mulai merancang strategi komprehensif berbasis psikologi untuk menghadapi perang siber dan informasi. Berikut langkah-langkah yang dapat diambil:
1. Peningkatan Literasi Digital
Personel militer harus dibekali dengan keterampilan membaca, menganalisis, dan mendeteksi propaganda digital melalui pelatihan literasi digital intensif.
2. Pengembangan Unit Psikologi Siber
Unit khusus yang memadukan keahlian psikologi dan teknologi diperlukan untuk menangani dampak perang siber terhadap personel militer.