Mohon tunggu...
M@sbh@y
M@sbh@y Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Mencurahkan isi kepala,hati dan pikiran.

Ranger in country guardian .freewriter . berbagi info,pnglamn,kenangan, segala yg singgah dan bermain di pikiran dan ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepihan Goresan Kisah Lalu

13 September 2018   10:35 Diperbarui: 18 September 2018   21:07 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan kecil yang pernah kutorehkan sekian tahun yang lalu tentang sebuah janji hati pada seseorang.

***Pernah kusimpan untuk sekian waktu hingga usang di telan waktu namun tak hendak sirna seperti ingatanku terhadapmu sedalam luka yang tak berwujud yang kau tikamkan tepat di jantung dan hatiku.tertancapkan dalam dalam sedalam ingatan tentangmu

 didasar batinku yang terdalam .

*** hari berganti merajut minggu dan bulan hingga bertahun kulewati sejak ikrar itu tercampakkan keegoisanmu .yang tersisa kini tinggalah serpihan serpihanya saat harus ku relakanmu pergi dan berlalu dari genggamanku . walau bukan karenaku dan goresan goresan itu menyisakan perih yang selalu menusuk tulang dan sanubariku kala bayang bayang wajahmu terlintas di ingatan .

*** sementara bagian lain belahan jiwaku yang ada padamu.

 tak hendak pula kau sisihkan untuk sekedar dapat kusapa .......atau kupandangi dari kejauhan yang tersembunyi sekalipun.

meski tak dapat lagi kau pungkiri bahwa kau pernah ku miliki dan kuberikan permata hati anugerah Ilahi untuk kau miliki.

Yang menjadikanmu sempurna sebagai seorang wanita yang ku puja.

*** entah........

 dosa apa yang ku pikul di kehidupan yang lalu.

**##salah...........

Ataukah malaikat yang salah dalam menuliskan suratan takdir.

Hingga semua mimpi indah itu harus berakhir.

Telah kutunaikan semua janjiku ,dariku untukmu ,bagimu .

Tinggal Ku tagih janji sumpahmu untukku, bagiku

 hingga..............

 hembusan nafasku berhenti.

di lain saat di lain tempat  dan waktu hingga............

 di kehidupan yang akan datang.

*****mungkin mawar itu telah layu dalam genggamanmu .

atau .............

hilang di lindas roda sang waktu .namun ku ingin sekali saja kau tenggok durinya.

Duri  yang kau tancapkan dan tinggalkan begitu saja di segenap ruang ruang hatiku. Berserakan dan memenuhi segala penjuru relung relung hati yang tersembunyi.

****serpihan itu semakin usang  meski goresannya tetap dalam. Dan lukanya tak kunjung juga  sirna .entah berapa kali berganti musim dan masa.

Aku sendiri mulai lupa.

Rangkaian kata itu masih terbaca.

Meski susunannya tak lagi sempurna.seolah lekat dan mengikutiku kemana saja.

Yang akan slalu menghantuiku sampai mata kembali terpejam. Dan tak sempat lagi kuungkapkan. 

Ditiap detik yang berjalan dari sisa umurku.

 sebuah catatan kecil tentang

 kita ,

aku

 dan dirimu.

Sampai bilakah akan datang waktu .saat serpihan yang ku lukiskan ini akan terbaca olehmu .

dan bagian lain dari belahan jiwaku yang ada padamu untuk kau bawa datang dan pertemukan padaku.

***

anjungan kapal GANDA GEWATA [RABU.04 sept 2002, 19.30 pm]

(selasa 3 sept 2002.24. 00pm)

          Aku tiba di pelabuhan tanjung perak 3 jam yang lalu . termenung di sebuah sudut diantara puluhan orang yang tak ku kenal satupun juga . dalam kesunyianku terlintas di ingatanku akan bayanganmu  seraut wajah ayumu di seberang ruang tunggu itu , ah ternyata hanya lamunanku saja.dan sekarang bermain di pikiranku seraut wajahmu yang sendu , murung dengan mata sembab mengantungkan eluh di kedua bilah matamu.

senja tadi............ aku tahu sangat berat bagimu untuk melepas kepergianku , akupun demikian  namun demi masa depan yang akan kita hadapi kita harus jalani perpisahan ini.  aku tahu keinginanmu  untuk slalu dapat ingin bersamaku, namun sekarang kita belumdapat untuk bersatu.dan kupastikan disuatu saat nanti aku akan kembali kepadamu dan hanya untukmu walau 3 tahun bukan waktu yang pendek untuk segera berakhir untuk kita dapat kembali bersama.

ku senandungkan lagu perpisahan agar dapat melipur laramu agar kau yakin kan ketulusan hatikubahwa aku kan selalu kembali untukmu dan hanya bagimu

maafkan aku jika kita harus berpisah , maafkan aku harus meninggalkanmu namun yakinlah hatiku takakan pernah berpaling darimu. hatiku kan slaluada buatmu tumbuh dan bersemi.seharum aroma bunga dari taman surgawi.

""wengi ora biso turu, ra biso merem mripatku

sesuk aku kudu ngemban tugasku, kapekso ningalke sliramu , piye maneh wis dadi janjiku

aku mung manungsa lumrah, ananing mung bisa pasrah ing GUSTI , lan pandongamu kang dadi panyuwunku

tresnaku mung siji, kanggo sliramu adhiku, ojo nganti gawe kuciwa aku,tansah nyenyuwuno marang gusti kanggoku ben ra keno godho sarto enggal bali

yo mung siji pawelingku , sing ati2 sliramu biso`o njogo martabat lan tresnamu, mugo2 bae ben ndang rampung prharane , ben ayem tentrem negara lan rakyate.tansah nyenyuwuna marang GUSTI ben ndang bali kumpul koyo biasane.

02.00 pm 

............kapal ganda dewata jurusan makassar berangkat meninggalkan janjiku untuk selalu kembali untukmu, untuk bersama dan tak akan pernah berpisah lagi suatu hari nanti. ( dik , bersabarlah dan tabahkan hatimu untukmelepas kepergianku, karna aku pasti akan kembali  untukmu)

dalam keletihan ku terbaring dan terbangun saat adzan subuh berkumandang.

ANJUNGAN.............

             SENJA TELAH TENGGELAM BEBERAPA SAAT YANG LALU GELOMBANG KECIL MENGIRINGI LAJU KAPAL, CAMAR2 LAUT HANYA TAMPAK DAN JADI BAYANG BAYANG SAMAR YANG TERBANG, DAN ANGKASA MULAI SEPI TERTIUP HEMBUSAN ANGIN LAUT.

KAPAL SEDIKIT BERGOYANG DITERPA GELOMBANG WAJAHKU TENGADAH MENATAP TABURAN BINTANG DILANGIT YANG CERAH, BAGAIKAN ribuan kunang kunang yang bertaburan di atas sana memayungi kapalku yang melaju menuju dermaga ujung pandang.

        ku coba menyulam menyulam rasi rasinya dengan benang benang khayalku ,menjadikanya lukisan wajahmu dalam kanvas ilusi

                 pesona indah wajahmu dan keteduhan tatapan matamu tak akan pernah membuatku jemu, untuk selalu mengingatmu dan menyimpanya dalam kedalaman dasar kalbuku . agar dapat ku kunjungi dan kuselami hamparan jiwku di setiap saat dan waktu kala aku rindu padamu.

dari sudut bibirku tergetar dan bergumam, menyenandungakan lagu rndu yang nyaris tak mampu terdegar oleh telingaku

sendiri namun mampu menggetaringatan jiwa dan sanubariku. laluku bangkit dan mencoba menghadirkan kegelisahan dan keresahan hati ini pada goresan goresan pena

yang semoga nanti di satu waktu kan dapat terbaca olehmu

agar engkau tahu...........

betapa berat hatiku untuk meninggalkanmu...............

betapa butuhnya aku.........

akan hadirnya dirimu...........................

dan betapa besarnya rasa cintaku kepadamu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun