Mohon tunggu...
Aryadi Noersaid
Aryadi Noersaid Mohon Tunggu... Konsultan - entrepreneur and writer

Lelaki yang bercita-cita menginspirasi dunia dengan tulisan sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mesiu dan Bapak di Hari Raya

5 Juli 2016   20:36 Diperbarui: 5 Juli 2016   20:43 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“Untuk apa sebetulnya bapak berangkat kesana ibu?” Laras menatap dua mata ibunya. Sang bu menggeleng dan memeluk Laras.

“Yang ibu tahu, Bapakmu adalah penjaga negeri ini.”

“Penjaga? kenapa bapak tidak menjagaku?”

“Laras, bapak menitipkanmu kepada ibu untuk menjagamu!”

“lalu kapan bapak pulang?”

“Seperti yang sudah ibu bilang, bapakmu akan pulang empat bulan lagi,”

“Aku kangen bapak!”

“Ibu juga kangen bapakmu.”

“Aku ingat bapak selalu menyalahkan mercon caber rawit didepan rumah, di malam takbiran, bagaimana malam nanti!” Laras tersenyum lalu matanya mulai kembali berkaca-kaca.

“Ya sudah, ibu nanti belikan petasan kecil itu, satu renteng. Nanti malam ibu nyalakan didepan rumah, persis seperti yang bapakmu lakukan,”

“Horee..betul ya bu!” Laras bersorak, ibunya mengangguk tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun