Selain itu bencana Kelaparan, kekeringan dan kemiskinan yang banyak melanda wilayah Afrika menyebabkan banyak negara-negara di Afrika berjibaku untuk keluar dari kondisi tersebut.
Ethiopia merupakan salah satu dari negara yang dilintasi aliran Sungai Nil, memandang bahwa Sungai Nil dapat dijadikan solusi dalam mengatasi negaranya keluar dari tingkat kemiskinan.
Kekhawatiran Akan Masa Depan Mesir
Mesir merupakan negara gurun, dimana hampir seluruh pasokan air bersih bersumber dari Sungai Nil. Mesir mengkhawatirkan bahwa bendungan itu akan mengancam pasokan air dan pembangkit listrik di bendungannya sendiri di Aswan. Diperkirakan apabila bendungan tersebut terealisisi sekitar 67% area pertanian Mesir terancam kekeringan. Belum lagi hampir 100 juta warganya tinggal di daerah aliran Sungai Nil yang sangat bergantung pada sirklus Sungai Nil.
Pemerintah Mesir dalam hal ini mengatakan sudah berusaha keras untuk mencapai kesepakatan tentang persyaratan pengoperasian Bendungan dan pemenuhan waduk. Akan tetapi, Ethiopia dan Masir sama-sama tidak menemukan kata sepakat.
Pejabat Mesir mengatakan mereka menyarankan Bank Dunia sebagai mediator pihak keempat, namun juga terbuka bagi negara yang berpengalaman secara teknis dalam menangani isu perairan seperti Amerika Serikat atau Uni Eropa.Â
Usulan Mesir baru-baru ini soal proses pengisian waduk yang fleksibel dan jaminan aliran tahunan 40 miliar kubik meter ditolak oleh Ethiopia.
Persengketaan belum berakhir