Mohon tunggu...
Ary Adianto
Ary Adianto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Great Communicators

Let's talk about economics, history and geography.

Selanjutnya

Tutup

Money

Air Menjadi Sumber Konflik 2 Negara

7 Mei 2020   19:49 Diperbarui: 8 Mei 2020   00:33 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan Lalul Lintas Sungai Nil di Mesir

Selain itu bencana Kelaparan, kekeringan dan kemiskinan yang banyak melanda wilayah Afrika menyebabkan banyak negara-negara di Afrika berjibaku untuk keluar dari kondisi tersebut.

Ethiopia merupakan salah satu dari negara yang dilintasi aliran Sungai Nil, memandang bahwa Sungai Nil dapat dijadikan solusi dalam mengatasi negaranya keluar dari tingkat kemiskinan.

Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) di Ethiopia 2019 (Source : Aljazeera.Com)
Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) di Ethiopia 2019 (Source : Aljazeera.Com)
Bagaimana tidak Sungai Nil apabila dikembangkan dengan baik akan memberikan dampak ekonomi secara langsung kepada Ethiopia.  Pada tahun 2011, Ethiopia berencana untuk membangun Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) yaitu bendungan tenaga air raksasa di Sungai Nil Biru. Dengan dibangunya bendungan ini,  dapat memberikan dampak positif seperti pasokan listrik bagi seluruh masyarakat, dibangunya pabrik-pabrik, terciptanya lapangan pekerjaan dan pemanfaat pengairan yang lebih stabil dan lebih luas dikala musim kemarau melanda.

Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) di Ethiopia
Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) di Ethiopia
Disisi lain, Mesir menganggap bendungan Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) sebagai ancaman yang akan mempengaruhi pasokan air 100 juta warganya.

Kekhawatiran Akan Masa Depan Mesir

Kehidupan di Sepanjang Aliran Sungai Nil (Wikimedia)
Kehidupan di Sepanjang Aliran Sungai Nil (Wikimedia)

Mesir merupakan negara gurun, dimana hampir seluruh pasokan air bersih bersumber dari Sungai Nil. Mesir mengkhawatirkan bahwa bendungan itu akan mengancam pasokan air dan pembangkit listrik di bendungannya sendiri di Aswan. Diperkirakan apabila bendungan tersebut terealisisi sekitar 67% area pertanian Mesir terancam kekeringan. Belum lagi hampir 100 juta warganya tinggal di daerah aliran Sungai Nil yang sangat bergantung pada sirklus Sungai Nil.

Pemerintah Mesir dalam hal ini mengatakan sudah berusaha keras untuk mencapai kesepakatan tentang persyaratan pengoperasian Bendungan dan pemenuhan waduk. Akan tetapi, Ethiopia dan Masir sama-sama tidak menemukan kata sepakat.

Pejabat Mesir mengatakan mereka menyarankan Bank Dunia sebagai mediator pihak keempat, namun juga terbuka bagi negara yang berpengalaman secara teknis dalam menangani isu perairan seperti Amerika Serikat atau Uni Eropa. 

Usulan Mesir baru-baru ini soal proses pengisian waduk yang fleksibel dan jaminan aliran tahunan 40 miliar kubik meter ditolak oleh Ethiopia.

Persengketaan belum berakhir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun