Mohon tunggu...
Ary Adianto
Ary Adianto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Great Communicators

Let's talk about economics, history and geography.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan featured

Akankah Terjadi The Great Depression "Jilid II"

13 April 2020   12:56 Diperbarui: 18 Agustus 2020   08:40 4486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Great Depression 1930

Di Indonesia, nilai tukar rupiah terus tertekan terhadap dolar AS, Hal tersebut disebabkan keluarnya dana asing secara serempak. Data BI menunjukan, Aliran investasi portofolio total masuk sebesar Rp 22,9 triliun dalam periode 1-19 Januari 2020. 

Namun, setelah pandemi Covid-19 merebak, aliran investasi portofolio total masuk hanya sebesar Rp 171,6 triliun secara neto dalam periode 20 Januari hingga 1 April 2020. 

Selain faktor dari dalam negeri, faktor dari luar negeri seperti cepatnya penyebaran Covid-19 di AS dan Eropa, juga berimbas pada boncosnya aliran investasi di Indonesia.

Apabila hal ini terus terjadi bukan tidak mungkin gelombang PHK besar menjadi ancaman yang tak hanya membayangi para pekerja di Indonesia. Sejatinya, kondisi serupa terjadi di negara lain. Hal ini dipicu melesunya kegiatan ekonomi akibat pandemi Virus Corona (Covid-19).

Badai resesi sudah terbayang di depan mata, dan COVID-19 tak diketahui kapan akan berlalu. Organisasi Buruh Internasional (ILO) memaparkan bahwa, 81 persen dari tenaga kerja global yang berjumlah 3,3 miliar, atau 2,67 miliar saat ini terkena dampak penutupan tempat kerja.

Kesimpulan

Menurut Bank Dunia Amerika Serikat dan Eropa pada kuartal II, sudah mulai memasuki resesi ekonomi hal ini terlihat pada perlambatan pertumbuhan ekonomi dan tingkat konsumsi yang rendah. Selain itu negara-negara emerging market seperti Rusia, Brasil, Meksiko, dan Singapura juga akan menghadapi resesi.

Tak pelak resesi yang tadinya kerikil kecil perekonomian di setiap negara akan berubah menjadi batu besar “depressiasi” apabila karantina wilayah dan kerjasama internasional tidak berjalan dengan baik. 

Bukan tidak mungkin kejadian 1930 dapat terulang kembali, dimana dunia tidak mampu untuk mendorong terjadinya kegiatan ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun