terus”
Dapat disimpulkan dari pernyataan Via bahwa ia mengalami perubahan
emosi, ia merasa sedih dan bingung dengan apa yang terjadi pada orang tuanya yang awalnya baik-baik aja tapi tiba-tiba pisah.
Perceraian adalah berakhirnya suatu pernikahan. Perceraian merupakan terputusnya hubungan antara suami istri, disebabkan oleh kegagalan suami atau istri dalam menjalankan obligasi peran masing-masing. Perceraian dipahami sebagai akhir dari ketidakstabilan perkawinan antara suami istri yang kemudian
hidup terpisah dan diakui secara sah berdasarkan hukum yang berlaku.
Dampak adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya. Dampak adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya.
Perceraian dalam rumah tangga seseorang sangatlah memberi dampak besar terutama pada anak. Sebagaimana dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dampak yang dialami setiap orang itu berbeda-beda antara lain dampak dari berceraian :
- Keluarga tidak utuh
Perceraian yang berarti keterpisahan antara ibu, ayah, dan anak-anak apapun penyebabnya, bisa memberi dampak buruk pada anak. Karena sebuah keluarga tidak lagi utuh, dan umumnya yang terjadi adalah ibu bersama anak-anak disatu pihak, dan ayah hidup sendiri. Akibatnya, anak kehilangan salah satu tokoh identifikasi mereka. Hal ini tentunya menuntut penyesuaian diri lagi setelah anak mampu mengatasi kesulitan menghadapi perceraian orangtua kandungnya.
Anak korban perceraian akan merasa sedih, malu, minder karena orang tua yang dibanggakannya ternyata berakhir cerai. Sebagai pelampiasan perasaan tersebut, anak melampiaskan dengan:
- Mengurung diri di kamar, tidak bergaul dengan teman-teman karena merasa malu, sedih, dan minder
- Keluyuran, sebagai tanda protes terhadap orangtua. Berharap dengan cara ini orangtua akan rujuk kembali, tetapi dengan cara seperti itulah akan menjerumuskan anak ke hal-hal yang negative
- Aktif dalam kegiatan, pengalaman pahit karena perceraian orangtua justru memicu semangat bekerja, belajar, dan melakukan aktivitas yang positif. Meski aktif dalam kegiatan tetapi masih terbayang-bayang sedih, malu dan minder atas perceraian orang tua.
Sebagaimana hasil wawancara dengan anak atas nama sofiyah ia menyatakan bahwa ia tidak merasakan hangatnya kelurga yang utuh sehingga membuat ia merasa minder terhadap temannya. Apalagi keluarganya yang tidak utuh disebabkan karena perceraian.
- Kesepian
Seorang anak tentunya akan merasa kesepian tanpa ada belaian kasih sayang dari kedua orang tuanya. Seorang anak sangat membutuhkan belaian dan bimbingan orang tuanya untuk masa selanjutnya. Misalnya anak yang baru menempuh pendidikan sekolah dasar, biasanya anak membutuhkan oarng tuanya untuk membimbingnya dalam mengerjakan tugas. Tapi berbeda, dengan anak yang ditinggalkan oleh kedua orang tuan yang bercerai, anak tersbeut akan merasa kesepian, meskipun anak tersebut di asuh oleh handai-taulan dari pihak ayah/ibu, bahkan diasuh oleh salah satu pihak: ayah atau ibu, sebagai single parent.