Esoknya. Hari ini berjalan seperti hari biasa, namun aku bisa berbicara ke Rena sekarang, aku masih berterima kasih bisa berbicara dengan seseorang. Bel berbunyi, ini waktunya istirahat, aku berjalan menuju ke kantin melewati taman seperti biasa, aku melihat keliling taman dan tidak melihat pemerasan yang biasa terjadi, aku lega ini sudah tidak terjadi. Setelah istirahat akan di lakukan penilaian olahraga, penilaian ini akan diikuti oleh 3 kelas, tiap beberapa orang perkelas akan dipanggil untuk melakukan lari keliling lapangan, sebenarnya aku tidak mahir dalam berlari tapi aku bisa dibilang tidak buruk juga. Terdengar nama ku dipanggil, aku bergegas ke lapangan dan bersiap siap lari, sepertinya ada 6 orang termasuk aku yang berlari, terdengar suara peluit dan aku mulai berlari, saat berlari terdengar suara "DUGGG" seperti suara orang yang terjatuh, aku melihat kebelakang dan melihat ada orang yang terjatuh, fisik pria itu mirip Rena hanya dengan mata dan rambut hitam. Aku melihat dia terjatuh dan tidak ada yang membantunya, "ia terlihat kesakitan" itu yang kupikirkan saat ini, akupun bergegas untuk membantunya.
"Kamu tidak apa apa?" aku tanya.
"Sepertinya aku butuh ke uks" ia jawab.
Terlihat ia berdarah dilutu, aku bantu dia berdiri dan meminta izin guru untuk membawanya ke uks. Sesampai uks aku tidak melihat ada guru yang bisa membantunya, aku mengambil perban di rak uks dan segera meperbani lukanya.
"Hey, kamu Felix ya?".
"Ya... Kamu tahu dari mana?".
"Ethan dan Rena sering membicarakan tentangmu. Oh ya, namaku Aleksi bisa dipanggil Alek".
Sudah ku duga dia adalah Aleksi. Ketua lingkaran seni, dikenal karena Karya artistiknya dan kepintarannya.
"Kamu sepertinya orang baik, pasti kamu memiliki banyak teman tidak seperti saya" bilang Alek.
Teman? sebenarnya aku tidak memiliki teman?, jika kalian anggap Ethan dan Rena teman maka iya, tapi apakah mereka teman?
"Tidak, aku tidak memiliki teman, bukankah kau sebagai ketua lingkaran seni memiliki banyak teman?" kubilang.