"hufthh... Â kita lakukan lagi.. seperti biasa".
Aku buka mataku dengan paksa melihat jam yang ada di dinding, dengan kantuk ingin berdiri tapi apa guna tubuhku masih mengantuk..
"Felix bangun sarapan sudah siap".
aku dengar namaku terpanggil oleh suara ibuku.
"ya waktunya bangun".
aku keluar kamarku dan menuju meja makan dan duduk.
Ibuku menaruh nasi dan telur yang banyak di piring, mungkin dikarenakan badanku kurus dan tinggi  tapi bisa dibilang normal jika dibanding orang yang di sekolahku. rambut hitam, mata hitam sesuatu yang bisa dibilang biasa di sekolahku... ya kecuali kau beberapa orang spesial. kuselesaikan sarapanku dan bersiap menuju sekolah, saat berjalan ke sekolah aku mendengar 2 teman saling menyapa dengan senang. "aku berharap aku bisa menyapa teman begitu juga" orang di luar sekolah akan bilang" mengapa kamu tidak menyapa temanmu?", mungkin dikarenakan jenis sekolah ini.
Sampai digerbang, terlihat plat nama sekolahku yang tertulis Ingenio H.S. Sekolah ini berbeda dengan sekolah lain dikarena sekolah ini hanya menerima orang yang berbakat di olahraga, seni, bisnis dan lainnya. Oleh karena itu, mereka membuat lingkaran pertemanan mereka sendiri berdasarkan setiap bakat orang, jadi orang biasa sepertiku tidak bisa memasuki lingkaran pertemananan tersebut. Mungkin kalian bingung kenapa orang biasa seperti aku bisa masuk sekolah yang bagus ini? Sekolah ini menerima beberapa orang lokal yang ada disekitar sekolahnya, jadi aku pikir "kenapa tidak, sekolah ini bagus apa salahnya" jika saja aku tau bagaimana kondisi sekolah ini dari beberapa bulan lalu, maka aku tidak akan sekolah
disini, sebenarnya aku ingin berteman dengan orang lokal sepertiku, tapi mereka terlalu sibuk ingin memasuki lingkaran bakat, tanpa keberhasilan.
Aku buka pintu kelasku, suasana yang kelas yang damai, sekitar setengah orang sudah sampai, mereka saling berbicara dengan lingkaran mereka sendiri dan aku hanya duduk diam di kursiku menunggu guru  datang, setelah pelajaran sudah selesai, bel berbunyi "Its time to have break". Waktunya istirahat, aku bukan tipe orang yang membawa bekal melainkan membeli makanan di kantin. aku pun turun ke kantin untuk membeli makanan. aku melewati taman sekolah untuk menuju kantin, tiba tiba bajuku tertarik.
"Eh Felix sini sini bagi uang dong, besok kita bayar".
Ternyata bajuku ditarik oleh 2 anak olahraga yang biasa memintai duit orang seperti saya, orang yang tidak mempunyai teman.