"Hah uang? ambil saja di tempat lain".
Mereka mulai menarik kerah ku dengan lebih kencang.
"kita tidak bercanda Felix, BAGI UANG FELIX".
"Sepertinya guru yang melihat di jendela itu tidak bercanda juga".
Mereka melihat kebelakang mereka dengan muka terkejut, ada guru yang melihat apa yang mereka lakukan.
"Cih awas aja kamu".
Aku membenarkan kerah yang ditarik mereka dan melanjutkan jalan ke kantin, aku mungkin tidak mempunyai teman tapi aku bukan tipe orang yang menurut jika diancam.
Setelah aku membeli makanan di kantin, aku kembali ke kelas dan menyelesaikan pelajaran hari ini. Sore hari waktunya pulang, orang orang biasanya memiliki kegiatan ekskul masing masing sesuai bakat masing masing, tapi aku orang yang tidak memiliki bakat, jadi aku langsung pulang. Aku melewati jalan yang biasa aku gunakan setiap hari. tiba tiba aku mendengar suara dari gang yang biasa aku lewati. "KAMU TIDAK MAU BAYAR?!" terdengar di kuping ku, setelah kulihat, terlihat 1 orang yang memiliki seragam sekolah sama sepertiku sedang dikepung 5 orang.Mungkin
orang ini kesulitan, jadi aku dengarkan apa yang mereka omongkan.
"Aku tidak utang apa apa ke kamu, bahkan aku tidak tau kamu siapa".
"Kamu itu anak sekolah Ingenio yang elitkan, pasti kamu punya uang yang banyak. BERIKAN!"
"Aku tidak punya uang. Sekarang biarkan aku lewat".