Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Missedcall Dari Orang yang Sudah Tujuh Hari Meninggal

6 April 2017   20:45 Diperbarui: 7 April 2017   04:30 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin karena itu juga topik pembicaraan kami tidak jauh dari warga yang meninggal tadi siang. Karena faktor usia yang sudah tua, ditambah juga dengan penyakit tbc yang sudah lama dideritanya.

Tiba-tiba saja tetangga saya yang pedagang kain keliling itu menceritakan sebuah kejadian yang dialaminya itu. Dan peristiwa itu bermula dari perkenalannya dengan seorang preman yang lumayan terkenal di seantero wilayah Kabupaten Ciamis bagian utara yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Majalengka bagian tenggara.

Suatu hari, saat berkumpul dengan beberapa teman sesama pedagang keliling di pasar kecamatan itu, tetangga saya mendapat tantangan dari salah seorang temannya untuk menawarkan  kain dagangannya pada isteri si preman.

Bisa jadi tantangan yang diberikan pada tetangga saya itu, katanya, entah karena tetangga saya adalah pedagang keliling yang baru masuk di wilayah tersebut, atawa juga entah mengingat selama ini belum pernah seorang pun para pedagng keliling yang berani menghampiri rumah jagoan di kecamatan tersebut. Sebab  setiap hendak mendekat ke arah rumah preman itu, para tetangga selalu saja ada yang memperingatkannya agar jangan mendatanginya.

“Bukannya untung yang bakal diterima, tetapi malah akan pulang dengan tangan buntung!” Begitu yang banyak didengar pedang keliling.  

Dan itu bukan sekedar isapan jempol belaka. Sebelum masuk ke wilayah kecamatan itu, tetangga saya pun sudah seringkali mendengar kesadisan jagoan tersebut. Apabila ada keributan dalam hiburan wayang golek, atawa dangdutan, terutama kalau sampai memakan korban yang terkena sabetan pedang, yang jadi biang keroknya sudah dapat dipastikan nama sang jagoan itu yang akan disebutkan.

Mendengar tantangan itu, tetangga saya bukannya ciut nyalinya. Malah sebaliknya, tantangan tersebut dianggapnya justru sebagai sesuatu yang menarik.

Betapa tidak. Selama ini, tetangga saya memang lumayan luwes pergaulannya. Bahkan dengan anak-anak preman kampung sebelah yang suatu ketika hendak menyerang ke kampung kami, gara-gara keributan di dalam pertandingan sepak bola, karena berkat caranya berkomunikasi yang baik, hanya dilakukan tetangga saya seorang diri, alias tanpa melibatkan ketua keamanan kampung, maupun aparat dari kepolisian, para penyerang itu pun tidak jadi melakukan niatnya, bahkan saat itu juga kedua belah pihak dapat didamaikannya.

Oleh karena itu tantangan teman-teman sesama pedagang keliling pun langsung diterimanya. Tokh niatnya datang ke rumah preman itu pun bukan untuk menantangnya berkelahi, melainkan untuk mencoba peruntungan, sekalian juga berkenalan dengan preman yang disebut orang jarang bicara dengan mulutnya melainkan lebih sering dengan pedang panjangnya itu.

Tanpa banyak berpikir lagi, tetangga saya pun langsung menuju rumah preman itu yang memang tidak jauh dari warung tempat kongkow para pedagang keliling tadi. Dan tanpa menghiraukan omongan, maupun isyarat para tetangga dekat rumah sang preman,  tetangga saya langsung mengetuk pintu rumahnya sambil mengucap salam ketika tiba di sana.

Ketika pintu terbuka, dan muncul sesosok tubuh pria yang tinggi besar, sementara matanya yang memerah meyorot tajam, tetangga saya, akunya, dengan sikap ramah langsung menyodorkan tangan, untuk mengajak bersalaman pada pemilik rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun