Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mukena dan Sajadah Marfuah

30 April 2022   11:50 Diperbarui: 30 April 2022   21:50 1531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mata Marfuah berkaca-kaca.

"Sudah jangan menangis, cantikku. Terpenting engkau kembali dengan selamat. Urusan lainnya serahkan ke penegak hukum."

Air hangat terasa di dada Gibran. Air mata Marfuah tak kuasa menetes penuh penyesalan di dada pria yang sangat mencintainya. Sangat menyayanginya.

Dari arah barat, suara azan Maghrib menggema. Taklama, diikuti gema takbir menyambut hari kemenangan. Hari Raya Idul Fitri.

Di kamar, Marfuah segera mengambil mukena dan sajadah maskawin. Mukena dan sajadah yang selama ini hanya disimpannya.

Diciumnya sampai lama mukena dan sajadah itu. Marfuah kembali teringat pinta Gibran "Bimbinglah aku dengan mukena dan sajadah ini. Ingatkan aku jika salah jalan".

Marfuah kembali sesenggukan dan segera salat Maghrib dengan memakai mukena dan sajadah maskawin. Dalam hati terdalam, Marfuah berjanji untuk berubah. Dapat saling mengingatkan dan diingatkan dengan suaminya, Gibran yang terkasih dan tersayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun