"Mas, boleh aku menyampaikan sesuatu?"
Gibran segera meletakkan smartphonenya. Dipandanginya paras cantik di samping kirinya.
"Tentu boleh, cantikku. Ada apa?"
Marfuah memandang Gibran dengan ragu. Tetapi dikuatkan untuk tetap menyampaikan.
"Tante Lusi ngajak bisnis online. Bisnisnya berkembang pesat dan butuh tambahan modal."
"Lalu?"
"Aku diajak kerjasama untuk nambahin modal. Katanya keuntungannya 15 persen dari modal yang aku berikan."
"Hati-hati, jangan gegabah memutuskan sesuatu. Apalagi kau sudah tahu. Tante Lusi itu pernah menjadi mucikari."
Pipi Marfuah memerah dan berucap agak lantang,"Mas Gibran jangan suuzon. Tante Lusi sudah insaf. Bahkan dia sudah berhijab!". Gibran paham dengan perubahan cara ucap istrinya yang sangat dicintai,"Butuh tambahan modal berapa?"
"Lima ratus juta rupiah. Boleh ya Mas?"
Marfuah mulai merengek menggemaskan dan yakin permintaannya akan dituruti,"Biar aku ada kegiatan. Khan juga hasil investasi bisa ditabung untuk kebutuhan anak-anak kelak."