Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mukena dan Sajadah Marfuah

30 April 2022   11:50 Diperbarui: 30 April 2022   21:50 1531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marfuah segera duduk berhadapan dengan Tante Lusi.

"Bisnis Tante berkembang pesat, tetapi butuh tambahan modal. Kalau bisa Tante butuh dukungan tambahan modal dari Marfuah. Hanya tiga ratus juta. Bagaimana?".

Marfuah tercekat. Mulutnya seakan terkunci rapat. Kerongkongannya terasa kering. Bagaimana caranya menyampaikan maksud Tante Lusi ke Gibran.

Tiba-tiba datang tujuh laki-laki tegap dan sigap memasuki halaman rumah Tante Lusi. Bergegas menuju ruang tamu.

Melihat kedatangan orang-orang tegap dan sigap, Tante Lusi dan dua orang tak dikenal segera berdiri dan hendak kabur ke belakang rumah.

"DOR! Berhenti!"

Marfuah kaget bukan kepalang dan hanya mampu mematung.

***

Gibran berdiri di beranda ditemani seorang lelaki tegap di samping kanannya. Juga dua anak yang imut, ganteng dan cantik.

Marfuah menunduk dan menatap Gibran penuh rasa bersalah,"Maafkan Marfuah, Mas."

Gibran segera merangkul mesra istrinya,"Sudahlah. Semua sudah disampaikan Pak Kapolsek. Lusi itu penipu dan punya jaringan online di beberapa kota"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun