Berapa peluang terbuang percuma saat menghadapi Malaysia dan Singapura. Statistik melawan Malaysia dari 23 tendangan ke gawang hanya 7 yang on target. Begitu juga saat menghadapi Singapura. Dari 35 tendangan ke gawang, hanya 14 yang on target.
Pola serangan cepat dari sayap dan menusuk ke jantung pertahanan lawan sudah menjadi ciri khas Timnas Garuda. Keberanian untuk lebih menusuk dan akurasi umpan perlu lebih presisi.
Timnas Indonesia sebenarnya gudang pencetak gol. Terbukti dari pemain depan hingga belakang mampu mencatatkan nama di papan skor.
Peluang Juara
Menghadapi anak buah Alexandre Polking, Timnas Garuda diuntungkan lebih lama recovery fisik dan usia yang relatif lebih muda.
Susunan pemain Thailand tidak banyak mengusung pemain muda karena memang mereka punya target Juara Piala AFF 2020.
Sederet nama seperti Teerasil Dangda (33 tahun), Chanatip Songkrasin (28 tahun), Chatchai Budprom (34 tahun), Therathon Bunmathan (31 tahun), Manuel Bihr (28 tahun), P. Charoenrattanapirom (27) masih menjadi andalan Tim Gajah Perang.
Kunci Timnas Garuda Juara Piala AFF 2020 adalah memperkokoh benteng pertahanan untuk menempel 2 striker andalan dan pemain kunci Thailand.
Kekurang tajaman striker Indonesia masih bisa dibayar tunai oleh para pemain tengah dan belakang. Tetapi, dibutuhkan kerjasama lebih solid untuk lebih menusuk dan memposisikan diri guna menjebol gawang Thailand.
Menghadapi Thailand di final, tipikal dan postur pemain hampir mirip Malaysia dan Singapura. Semoga Timnas Indonesia semakin terbangun mentalitas dan soliditas di semua lini.
Terpenting mampu menang dengan menceploskan bola ke gawang Thailand dan unggul lebih dulu di leg 1. Syukur apabila bisa kembali mencukur Thailand di leg 2. Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H