Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Cerpen: Engkong Bersapi ke Gang Kuda

15 November 2021   10:27 Diperbarui: 15 November 2021   10:33 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sapi. Sumber: DavidRockDesign on pixabay.com

Minggu pagi betulan dan bukan buatan, sekitar jam enam, warga Gang Sapi dan sekitarnya melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan. Kegiatan dilakukan untuk menyambut kedatangan Menparekraf, Sandiaga Salahudin Uno.

Seperti kebiasaan dan biasanya. Setelah kegiatan bersih-bersih, pasukan Gang Sapi menyemuti pos ronda. Markas besar tercinta. Menyerbu aneka macam minuman dingin keringetan dan aneka gorengan tanpa minyak.

Satu-persatu mencari kedudukan terfavorit dengan meletakkan senjata bersih-bersih masing-masing di tempat paling aman.

"Jay?"

"Hhh?"

"Hah hh... Hah hh!"

Iwur dan Jijay membuka keramaian.

"Kamu bawa apaan, Jay? Kagak keliatan membabat rumput. Kagak keliatan menebas ranting-ranting. Kagak keliatan memangkas daun-daun bergelantungan, hah?!"

"Kagak apaan lagi?"

"Kagak kayak yang lain!"

Jijay tidak menanggapi pertanyaan dan pernyataan Iwur yang dianggapnya ngawur. Diambilnya gelas persatuan. Menuang Es Sirsak Manado buatan Mbak Itis yang manis. Lantas Es yang masih kinyis-kinyis disodorkan ke Iwur.

"Minum Wur! Supaya menurunkan ketegangan. Meraih kebersamaan. Apapun perbedaan pandangan...hahaha!"  Seru Ardni.

Serentak pasukan Gang Sapi riuh tertawa. Iwurpun cengengesan sambil nyeples pundak Jijay.

***

"Gimana rasa Es Sirsak Manado-nya?" Tanya Ibud penasaran nahan ngences.

"Sangat manislah. Khan buatan Mbak Itis nan manis." Jawab Iwur meyakinkan.

Seketika pasukan Gang Sapi saling rebut gelas persatuan. Bergiliran merasai Es Sirsak Manado buatan Mbak Itis nan manis. Glek! Glek! glek! Sebaskom Es Sirsak Manado tandas! Tak bersisa.

"Eh, bener kagak bahwasanya Pak Sandiaga mau ke Gang Kuda?"

Haut melempar pertanyaan saat rasa manis masih meluncur pelan di kerongkongan pasukan Gang Sapi.      

"Gang Kuda? Masak ada?" Tanya Inot.

"Desas-desusnya ada. Sepuluh gang ke arah Barat dari sini. Bahkan kedatangan Pak Sandiaga dalam rangka meresmikan nama Gang Kuda dan mempromosikan Susu Cap Kuda Ganas. Produk khas gang tersebut." Panjang kali lebar Haut menjelaskan.

"Wihhh, bahaya!"

Idur yang masih menjilati sisa manis di kumisnya nan tipis tiba-tiba menimpali penjelasan Haut.

"Bahaya bagaimana?" Tanya Ardni.

Idur yang telah sibuk menguras Jigong, tidak menanggapi pertanyaan Ardni. Suasanapun hening. Hanya suara kodok kehausan sesekali terdengar dari tumpukan bebatuan di samping utara pos ronda.

"Bahayanya, nyaingin kepopuleran Gang Sapi. Bahayanya lagi, nyaingin produk khas susu sapi jantan Engkong. Begitukah, Dur?" Inot menebak jalan pikiran Idur.

Idur hanya menyembulkan jempol tangan kanannya. Lantas kembali menguras jigong.

"Duh, kasihan Engkong. Kalau sampai tersaingi bisa bangkerut usaha Susu Sapi Jantan Limited-nya." Sahut Ibud.

Jijay yang sedari tadi diam dan hanya mengayun-ayunkan kakinya menggelantung di lantai pos ronda, tiba-tiba berdiri.

"Mau kemana, Jay?" Tanya Iwur.

"Pulang."

"Ngapain?"

"Sakit perut."

Jijay ngeloyor pergi. Pasukan Gang Sapi lainnya saling pandang. Dalam hati mereka menduga-duga, kepulangan Jijay pasti bersangkut-paut dengan Gang Kuda.

***

Taklama, muncul Engkong dari arah pojok Gang Sapi. Kali ini kemunculan Engkong sangat janggal, bersapi bukan berkuda.

"Mau kemana, Kong?... Naik sapi segala." Tanya Haut.

"Ke Gang Kuda."

"Ngapain?"

"Bersapi di Gang Kuda."

"Yaelahhh!" Pasukan Gang Sapi serempak menjerit.

Engkong cuek ayam. Bersapi menuju Gang Kuda. Sembari membusungkan dada, ekor sapi ditangkap oleh Engkong. Ditariknya ke kanan dan ke kiri seirama langkah sapi, hingga terlihat pantat sapi Engkong serupa peragawati yang pamer kemolekan pantat di atas catwalk.   

Suasana pos ronda kembali sepi. Pasukan Gang Sapi hanya melihat kepergian Engkong ke arah barat dengan tatapan takjub melihat goyang kanan dan goyang kiri pantat sapi jantan Engkong. Sedangkan dari arah utara agak jauh, terdengar nyaring kokok ayam ketawa milik Ibud, berkali-kali. BERSAMBUNG!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun