Jijay tidak menanggapi pertanyaan dan pernyataan Iwur yang dianggapnya ngawur. Diambilnya gelas persatuan. Menuang Es Sirsak Manado buatan Mbak Itis yang manis. Lantas Es yang masih kinyis-kinyis disodorkan ke Iwur.
"Minum Wur! Supaya menurunkan ketegangan. Meraih kebersamaan. Apapun perbedaan pandangan...hahaha!" Â Seru Ardni.
Serentak pasukan Gang Sapi riuh tertawa. Iwurpun cengengesan sambil nyeples pundak Jijay.
***
"Gimana rasa Es Sirsak Manado-nya?" Tanya Ibud penasaran nahan ngences.
"Sangat manislah. Khan buatan Mbak Itis nan manis." Jawab Iwur meyakinkan.
Seketika pasukan Gang Sapi saling rebut gelas persatuan. Bergiliran merasai Es Sirsak Manado buatan Mbak Itis nan manis. Glek! Glek! glek! Sebaskom Es Sirsak Manado tandas! Tak bersisa.
"Eh, bener kagak bahwasanya Pak Sandiaga mau ke Gang Kuda?"
Haut melempar pertanyaan saat rasa manis masih meluncur pelan di kerongkongan pasukan Gang Sapi. Â Â Â
"Gang Kuda? Masak ada?" Tanya Inot.
"Desas-desusnya ada. Sepuluh gang ke arah Barat dari sini. Bahkan kedatangan Pak Sandiaga dalam rangka meresmikan nama Gang Kuda dan mempromosikan Susu Cap Kuda Ganas. Produk khas gang tersebut." Panjang kali lebar Haut menjelaskan.