"Adelicia Calista. Itu saja"
"Panggilannya?"
"Licia"
Tiba-tiba lampu mati. Namun, keadaan tak berubah. Harsa hanya merasakan hawa dingin di tengkuk. Rasa yang sama sewaktu akan meninggalkan rumah Bu Rosminah.
Saat lampu menyala, Harsa memandangi sekitar. Tidak terjadi apa-apa. Bu Rosminah masih memejamkan mata membaca mantra.
"Harsa, taruh tiga bunga kanthil ini di toples. Jaga sampai ketiga bunga itu menyelam ke dasar toples dengan sendirinya. Ingat, sedetikpun kau tidak boleh tertidur. Paham?"
"Siap Bu Rosminah"
"Aku mau istirahat dulu"
"Silahkan tidur di ranjang. Aku tetap di sini, sesuai perintah Bu Rosminah"
"Baik. Terima kasih"
Detik demi detik berputar lambat. Pukul 23.00, satu bunga kanthil tenggelam. Wangi bunga semakin merebak. Diliriknya Bu Rosminah, masih tertidur pulas. Pukul 24.00, satu bunga kanthil kembali tenggelam. Hanya satu yang masih mengapung.