Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kompenian

13 Maret 2016   12:00 Diperbarui: 13 Maret 2016   12:16 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari arah depan muncul Sersan Huda dan Kopral Sueb. Keduanya menggiring erat sosok tubuh lain. Matanya juga ditutup kain hitam.

Sang Komandan berdiri. Dia sangat tahu sosok di depannya. Berdiri tertunduk dengan mata tertutup kain hitam.

Darah Sang Komandan menggelegak. Tubuhnya panas membara. Melebihi panas bara batubara. Geram tak mampu diredam. Kesaksian Kopral Sueb tak terbantahkan.

 

“Panggil lima prajurit yang sudah kita siapkan!” tegas suara Sang Komandan memerintahkan.

Lima prajurit segera menghadap. Sigap tangan mereka membekap. Sosok tubuh terkulai lemah di pojok kiri ruang.

“Bawa segera orang itu!”

Tangan kanan Sang Komandan dikibaskan. Bergerak cepat lima prajurit Macan Kumbang. Membawa sosok itu pergi. Entah kemana.

“Kalian keluarlah” pinta Sang Komandan.

Sersan Huda, Sersan Ahmad, Kopral Wagimin, dan Kopral Sueb kompak memberi hormat. Segera beranjak keluar. Tak berani lagi menoleh ke belakang.

Lima menit kemudian. Dari arah kiri nun agak jauh dari markas. Diantara rimbun pohon gelap malam. Terdengar tiga tembakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun