Namun, efek rileks ini sebenarnya hanya bersifat sementara. Kenyataannya, justru merokok dapat meningkatkan stress.Â
Hal ini terjadi karena ketika merokok atau vaping, tekanan darah dan detak jantung akan meningkat, otot menjadi tegang, dan lebih sedikit oksigen yang masuk ke otak.
Dalam jangka panjang, merokok juga dapat merangsang otak untuk menghentikan proses pembuatan dopamin.Â
Sehingga, ketika pasokannya mulai berkurang, hal ini justru mendorong seseorang untuk merokok ataupun vaping lebih banyak lagi.Â
Tanpa disadari, hal ini bisa memicu berbagai masalah kesehatan jangka panjang, seperti penyakit jantung, gangguan pernapasan, dan kanker.Â
Ketika seseorang menyadari risiko kesehatan ini, itu bisa menyebabkan kecemasan yang lebih besar, alhasil meningkatkan tingkat stress.
Merokok memang dapat memberikan sensasi tenang dalam waktu singkat, namun dalam jangka panjang, konsumsi nikotin dapat meningkatkan tingkat kecemasan dan stres seseorang.Â
Jika anda mengalami stress dan sedang banyak tekanan. Merokok ataupun vaping bukanlah satu-satunya jalan keluar.Â
Berikut ada tiga aktivitas positif yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi stress tersebut.
1. Olahraga adalah pereda stres yang hebat.Â
Saat berolahraga, tubuh melepaskan hormon endorfin yang dikenal sebagai "hormon kebahagiaan."Â