Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Diego Maradona Mesti Bahagia, Belanda Memicu Lionel Messi yang Berbeda

10 Desember 2022   21:08 Diperbarui: 10 Desember 2022   21:18 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lionel Messi I gambar : getty images

"Apa kamu lihat-lihat bodoh? Pergi sana," kata Messi ketika sedang diwawancara pasca pertandingan antara Argentina Belanda. Messi berang ketika melihat Wought Weghorst, striker Belanda.

Pemandangan yang tak biasa yang terlihat dari seorang Messi, tapi siapa yang menyaksikan laga itu pastu mafhum atas kemarahan La Pulga.

Beberapa kali terlihat Messi "dilukai" Weghorst. Paling terasa ketika 90 +10 menit usai, dan papan skor menunjukkan angka 2-2 bagi kedua tim.

Terlihat Weghorst mendekati Messi, dan hendak memprovokasi. Tak pelak, pemain Argentina berlarian mendekati, dan mengamankan Messi dari gangguan Weghorst.

Sesudah itu, tak seperti biasanya Messi sangat ekspresif bahkan terkesan emosional.

Setelah berhasil menjadi algojo penalti, Messi merentangkan kedua tangan. Memaksa ribuan penonton di Lusail Stadium, untuk bersorak untuknya. Dia membutuhkan dukungan untuk balik melukai Belanda.

Messi juga tak "bersembunyi" ketika para pemain Argentina terus mendapat agitasi dari pemain Belanda ketika akan berjalan ke kotak penalti. Dia balas berteriak, memandang tajam, dan menyemangati pemain lainnya agar tak kecut.

Puncaknya ketika Lautaro Martinez memastikan Albiceleste menyingkirkan Belanda. Messi ikut berlari, bahkan menengok pemain Belanda, ikut memberikan gestur mengejek, dengan kepuasan tersendiri.

***

Sebelum laga ini, jelas sekali De Oranje melakukan psywar terhadap Messi dan Argentina. Berulangkali Louis Van Gaal, pelatih Belanda mengatakan akan dengan mudah menahan laju Messi.   

"Kami tidak akan mengungkapkan rencana apa pun kepada Anda - akan sangat bodoh jika kami melakukannya. Tapi tidak terlalu sulit untuk menemukan jawaban bagaimana cara menghentikannya (Messi-red). Anda mungkin ingin memblokir dan menutup jalur bola kepadanya," ujar Van Gaal.

Bukan saja itu, yang membuat amarah Messi memuncak adalah Van Gaal mulai menyerempet pemain senior lain, seperti Angel Di Maria.

Untuk Di Maria, Van Gaal menyindir bahwa Di Maria bukanlah pemain yang istimewa. 

Bahkan, jikalau Di Maria mengatakan bahwa Van Gaal adalah pelatih buruk, maka Van Gaal menyebut bahwa Di Marialah pemain yang buruk.

Akumulasi kemarahan ini bertambah karena dalam sejarahnya, Van Gaal pernah membahasakan serupa untuk Roman Riquelme, gelandang serang Argentina saat membesut Barcelona.

Itulah sebabnya, di laga itu, Messi sempat mengeluarkan gestur ala Riquelme dihadapan bench pelatih Belanda. Seperti ingin mengatakan bahwa apa yang dikatakan oleh Van Gaal itu salah besar.

"Menurut saya itu bukan bagian dari sepak bola. Saya selalu menghormati semua orang, saya suka mereka juga menghormati saya. Pelatih mereka tidak menghormati kami," tutur Messi, sangat kesal.

Luapan emosional tak biasa itu berdampak positif terhadap Messi. Penampilannya namapk trengginas. Bukan saja meliuk-liuk seperti biasa, tapi Messi juga tak jarang berani beradu otot dengan pemain Belanda yang lebih besar.

Messi tak gampang menunduk. Dia mengangkat dagunya ketika situasi sulit, dia menjadi lebih kuat, menjadi kapten yang sungguh bagi skuad Albiceleste.

***

Jika legenda Argentina, Diego Maradona masih hidup, dia pasti bahagia melihat Lionel Messi sesudah laga melawan Belanda ini.

Soal ketrampilan mengolah kulit bundar, Maradona seringkali memuji Messi, tetapi soal karakter kepemimpinannya, Maradona acap melontarkan kritik tajam.

Suatu waktu, Maradona menyebut Messi sebagai pemimpin yang penakut. 

"Lionel Messi adalah pemain hebat, tetapi dia bukan seorang pemimpin. Tidak ada gunanya mengharapkan kepemimpinan dari seorang pria yang pergi ke kamar mandi 20 kali sebelum pertandingan," kata Maradona, suatu waktu.

Maradona memang sosok yang berbeda dari Messi. Diego terkesan liar. 

Jika ada baku pukul di lapangan, Diego akan ikut berkelahi. Memukul, menendang, tersungkur bangkit lagi dan menghujamkan bogem pada lawan.

Namun itulah yang membuat banyak pandit yang menyebut bahwa kagilaan itulah yang membuat El Dio pantas meraih gelar Piala Dunia, tidak sama seperti Messi.

Messi memang lebih lebih lembut. Sangat lembut.

Akan tetapi Belanda seperti menjadi pemicu keluar karakter yang diinginkan oleh Maradona itu terhadap Messi. Di usia 35 tahun, lelaki kelahiran Rosario ini menjema menjadi pemimpin yang kuat.

Dia tak lagi ke kamar mandi. Dia bahkan tak mau keluar dari lapangan sebelum laga dituntaskannya.

Seperti nahkoda, Messi seperti ingin tenggelam bersama kapal ketika kandas, dan ingin menjadi orang pertama yang membawa kapal keluar  dari gelombang tinggi dan keras.

Lionel Scaloni, allenatore Argentina saja menyebut, bahwa Messi hanya akan digantikan pemain lain, ketika permintaan itu keluar dari mulut Messi sendiri. 

Itulah sebabnya, Paulo Dybala tidak mendapat semenit bermain, karena Messi masih tegap di lapangan hijau.

Messi memang tak akan segila El Dio. Tapi karakter kepemimpinannya semakin kuat, dan itu linier dari penampilannya di lapangan. Messi masih tampak "liar" dengan bola di kakinya.

Assist magis untuk Molina dipuji setinggi langit. Bahkan pergerakan tanpa bola, dan juga kematangan menjadi eksekutor penalti menandakan Messi sudah lebih siap.

Penggemar Argentina dan Messi tentu bersuka akan keadaan ini.

Hanya pertanyaannya adalah apakah karakter yang diimpikan Maradona terhadap Messi ini hanya akan muncul sesaat saat mengalahkan Belanda, dalam kata lain berubah menjadi antiklimaks saat bersua dengan Kroasia nanti?

Nah, itu yang perlu ditunggu. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun