Padahal secara taktik, saya kira pelatih Shin Tae-yong sudah maksimal. Formasi 5-4-1 yang nampak berhasil saat menahan Vietnam di fase grup dicoba untuk dipratekkin melawan Thailand kali ini.
Menurut saya cukup berhasil (minimal hinggal babak pertama usai) menahan laju serang Thailand, tetapi soal mental dan ketenangan berbicara lebih banyak.
Fachrudin cs di lini belakang gampang panik saat diserang, Rachmad Irianto di lini tengah tidak mampu menjaga jarak antar lini dengan passing yang akurat, dan Witan juga bahkan salah umpan ketika transisi saat menyerang dibangun. Sedikit contoh dari apa yang terjadi.
Ketika bangunan ini (soal mental dan ketenangan) ini nampak tidak kokoh, maka perubahan formasi 4-4-2 yang dilakukan Shin Tae-yong hanya seperti membangun istana pasir, gampang dirobohkan.
Untuk ini, saya kira, para pemain muda kita masih membutuhkan waktu untuk bertumbuh dan berkembang menjadi lebih baik lagi. Mungkin di gelaran Piala AFF berikutnya, mereka sudah lebih siap.
Kedua, pemain kunci yang tampil sebagai pembeda. Chanatip Songkrasin, Messi dari Thailand ini menjadi pembeda, bahwa di laga final kita butuh pemain yang siap ketika pertandingan mengalami kebuntuan.
Pemain jenis ini, tidak butuh banyak peluang, dia bisa menjadi pembunuh berdarah dingin yang cukup memanfaatkan satu peluang untuk merubah laga. Songkrasin membuktikan bahwa pengalamannya sudah cukup menjadikan dia pemain seperti itu.
Baru menit ketiga, satu sentuhan Chanatip Songkrasin begitu presisi, menghujamkan bola di sisi kiri gawang Nadeo Argawinata. Kiper yang mirip penjaga gawang Chelsea, Kepa Arizalbalga itu hanya tertegun melihat bola masuk ke gawangnya.
Sesudah itu, bisa dibilang laga menjadi lebih mudah bagi Thailand.
Sayangnya tidak ada pemain seperti itu di timnas Indonesia, padahal memiliki modal pemain yang selalu dipuja-puji media dalam dan luar negeri. Skuad Garuda yang terbilang muda ini, masih nampak gentar menghadapi laga sepenting final Piala AFF 2020 ini. Kalah mental.Â
Perhatikan saja, Witan dan Irfan Jaya yang tak tampil lepas seperti biasanya.Â