Gianluigi Donnaruma secara heroik berhasil menepis tendangan Sancho dan Saka, sedangkan eksekusi Rashford malah membentur tiang gawang Inggris.
Di sisi lain, kegagalan tiga pemain Inggris sudah lebih dari cukup, meski eksekusi Belloti dan Jorginho juga gagal. Italia mnejadi juara Euro 2020.
***
Kepedihan tentu dirasakan pendukung Inggris. Slogan " Football back to home" hanya menyisakan kesedihan mendalam.Â
Gareth Southgate juga harus melihat perulangan kegagalan saat Euro 1996 saat dirinya menjadi aktor kunci dari kegagalan adu penalti melawan Jerman saat itu. Â
Optimisme sedang membumbung tinggi, karena hingga partai final, Inggris tak berhasil diajak lawan untuk beradu penalti.Â
Denmark hampir berhasil melakukannya namun gagal juga ini yang membuat pendukung Inggris yakin bahwa inilah saat yang tepat menjadi juara Eropa untuk pertama kalinya.
Sayang, keberuntungan itu memihak Italia. Di babak adu penalti, Inggris sekali lagi melihat mental Italia yang sudah terbukti saat menaklukan Spanyol di babak semifinal.
Kekalahan yang membuat Italia superior atas Inggris. Dalam sembilan kali pertemuan mereka, Gli Azzurri baru satu kali kalah saat bertemu Inggris di Piala Eropa atau Piala Dunia, satu imbang, dan tujuh kali menang.
Di sisi lain, sekali lagi Inggris tidak dilahirkan untuk beradu penalti, 10 kali adu penalty di ajang bergengsi, Inggris 7 kali kalah dan hanya 3 kali menang. Menyakitkan.
Gelar Euro 2020 ini menjadi gelar kedua Italia sesudah 1968, dan bagi Inggris, Â "sepakbola itu gagal untuk kembali ke rumah". Entah sampai kapan.