"Bro, beta sarankan lebe bae di pagar depan rumah itu, lu tempel papan bertuliskan awas ada anjing galak" kata saya suatu saat pada Domi.
"Lha, bukannya lu  sonde (tidak) lihat beta su tempel di pintu rumah" balas  Domi.
"Tulisannya kurang besar om, dan lu jang tempel di pintu rumah, nanti orang son (tidak) lihat,  tapi harus di luar, di  pintu pagar" saran saya lagi.
Domi akhirnya mengikuti nasihat saya, namun anehnya peristiwa tamu yang digonggong atau hampir digigit Molly tetap terjadi.
"Lha, karmana ko (bagaimana)  bisa begitu?" tanya saya pada Domi.
"Ini tamu dorang tidak baca tulisan tersebut, langsung masuk pekarangan saja. Lalu takut, dan marah-marah  karena kaget ketemu Molly yang galak. Lalu ketika beta bilang su ada tulisan awas ada anjing galak di depan, mereka bilang tidak sempat baca" cerita Domi ketus.Â
"Mama eee...." tambah Domi, berekspresi tak percaya ada tamu yang tidak membaca peringatan itu.Â
Inilah yang membuat Molly semakin dibenci, padahal Domi sudah mengusahakan sesuatu untuk mencegah adanya kejadian yang tidak diinginkan.
Terakhir, tulisan itu bahkan dibuat dengan lampu acrylic neon, biar bisa menyala teramg di waktu malam, saya pikir itu tulisan peringatan awas anjing galak termewah di kompleks perumahan kami.
"Lalu masih ada orang yang masuk rumah dan tidak membaca tulisan di neon box tersebut?" tanya saya, ingin tahu.
"Masih ada om, mereka pikir itu tulisan Fotocopy, tempat fotocopy, gila kan? lha, jadi sasaran Molly lah.." cerita Domi, sambil tepuk jidat.