Artinya jika kita berbuat baik atau sungguh-sungguh dalam pelayanan terhadap orang lain pada saat ada kesempatan, maka itulah esensi pekerjaan sesungguhnya.
Sesudah perbincangan tersebut, pekerjaan membuka pintu, menyapa dan membantu orang menjadi lebih menarik bagi saya dan saya lakukan dengan gembira.Â
Setiap kedatangan orang dan pertemuan adalah kesempatan untuk berbuat baik.
Meskipun, orang itu nampak hanyalah seorang konsumen yang "biasa-biasa" saja, namun ketika dia keluar dari toko dan terlihat bahagia dengan pelayanan kita, itu saja sudah sangat membahagiakan. Pelayanan yang menyentuh hati.
Cara pandang inilah yang membuat saya respek dengan Bapak Kurniawan, sang satpam ini.Â
Kesempatan yang sama bisa datang di satpam yang lain, tetapi respon dari orang lain bisa saja berbeda. Keramahan, ketulusan juga bisa berbeda, tergantung perspektif kita terhadap pekerjaan tersebut.
Jika pada akhirnya Widi terharu, Kurniawan tentu telah melakukan tugasnya dengan baik.
Apresiasi yang didapat Kurniawan dari bank hanyalah insidentil, tetapi pengalaman hidup melakukan sesuatu bagi nasabah dan nasabah itu merasa sangat diberkahi dan senang, nilainya akan melebihi apresiasi apapun.
****
Mari kita bergeser ke Widi, sang nasabah.Â
Respon terhadap pelayanan dari sang Satpam yang baik hati, tidak ingin saya komentari lebih jauh.