Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Rius yang Mesti Tinggal dengan Mertua

20 November 2018   14:17 Diperbarui: 20 November 2018   14:39 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada juga seorang menantu pria yang harus memilih kos di luar dan memilih baru pulang ke rumah mertua di saat weekend karena tidak tahan dengan cerita cerewet dari ibu mertuanya. Kondisi yang jika tidak dicarikan solusi maka akan berdampak kepada kelangsungan kehidupan rumah tangga ke depan.

"Sebaiknya memang sebelum menikah, hal ini sudah dipertimbangkan atau didiskusikan...bro" kata saya berlagak bijak.

"Benar bro.." ujar Rius.

"Jika harus tinggal dengan mertua, lebih baik di rumah terpisah. Urusan dapur dan lain-lain bisa menjadi privasi" kata saya lagi.

Beberapa pengalaman berumahtangga beberapa teman sukses dengan cara seperti ini, apalagi jika menantu wanita tidak mau cara dia memasak atau merawat anak-anak dilihat langsung oleh mertuanya.

Komunikasi menjadi amat penting disini. Komunikasi sebelum menikah dan saat terjadi konflik harus dilakukan.

Jangan sampai keputusan itu diambil sepihak, karena setelah menikah ada penyatuan dua keluarga di sana. Akan tetapi ketika harus memutuskan sesuatu, harus cepat dan tegas memutuskan. Jika terlambat ada resiko besar yang harus ditanggung.

Beberapa hari berikutnya, Rius terlihat bahagia.

"Beta baru ajak bapa mantu mancing bro...beliau beli bir dua botol..batong (kami) bacarita lama" ujar Rius sambil tersenyum.

"Wee..mantap..."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun