Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Bukit Tunau, Satu Lagi Bukit Eksotis di Sumba Timur

16 Maret 2018   22:18 Diperbarui: 17 Maret 2018   00:27 1815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
View ketika menuruni puncak Tunau I Dokpri

Selain itu posisi mereka yang berdekatan dan rapi itu terlihat membentuk satu garis lurus, menyatu seperti hendak bertutur bahwa bukit-bukit itu rukun bersama. "Lebih banyak lekuk dan lebih rapi" ujar Ita, seperti hendak membenarkan pendapatnya, bahwa Tunau lebih indah dari Warinding.

Dokpri
Dokpri
Menurut saya, salah satu hal yang membuat pemandangan di Tunau elok adalah persoalan ketinggian. Di Tunau kita lebih memeras keringat untuk ikut jalur trekking ke puncak paling tinggi bukit tersebut. Namun kata beberapa orang bahwa untuk turun dari bukit itu sangatlah mudah, namun panorama terbaik ada ketika kita semakin mendaki ke atas, memang benar adanya.

Dari puncak bukit Tunau, kita seperti dapat merengkuh awan yang bergerombolan seperti bermaksud menyambut kami di ketinggian yang hampir sama. Namun sesekali, dia menjauh seakan-akan malu saat ditiup angin.

Eksotis Tunau I Dokpri
Eksotis Tunau I Dokpri
Di puncak Tunau itu juga kita bisa melihat betapa kirananya  bukit-bukit yang berderet  dalam diam itu. Teriakan dari atas bukit dapat digaungkan oleh alam tetapi tak kuasa untuk membuat bukit-bukit itu berpindah. Mereka selesa (gembira) untuk tetap di sana.

Setelah beberapa lama, kami memutuskan untuk pulang, meski sayang kami tak menunggu sampai sunset tiba. Mungkin semua berpendapat sama, tanpa sunsetpun, Tunau itu tetap unik, istimewa, eksotis. Suatu saat kami akan kembali. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun