Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Sikap Konservatif Bank Indonesia Berdampak Krisis Kian Dalam

22 September 2015   03:00 Diperbarui: 22 September 2015   08:56 1202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam situasi seperti ini, sudah tepat pemerintah mengambil jalan melalui kebijakan stimulus dan mendorong sektor produksi. Tetapi tanpa dukungan perbankan, kegiatan investasi swasta tidak akan berlangsung. Dalam pertimbangan ini peran dan inisiatif Bank Indonesia menjadi sangat penting. Tanpa investasi jangan berharap terjadi pertumbuhan perekonomian.

Fenomena Nilai Tukar

1. Nilai Tukar dengan Neraca Perdagangan, Aliran Modal, dan Posisi Cadangan Devisa

Grafik berikut ini menggambarkan fluktuasi nilai tukar dengan Neraca Perdagangan, Aliran Modal dan Cadangan Devisa.

Catatan. Sumbu kiri nilai tukar IDR - USD; sumbu kanan besaran aliran dana investasi langsung dalam USD Juta kecuali Cadangan Devisa (Reserve Currency) dan USD 10 Juta; masa : 1201 (Triwulan-1/2012) hingga 1502 (Triwulan-2/2015)

Dari grafik ditunjukkan bahwa dalam masa 2012 hingga Triwulan-2/2015, peningkatan nilai FDI, FPI, surplus atau defisit pada neraca perdagangan tidak berpengaruh terhadap tekanan depresiasi nilai tukar IDR terhadap USD.

 

2. Nilai Tukar dan Utang Swasta (Private) yang segera jatuh tempo

Grafik berikut ini memberikan pemahaman tentang tekanan terhadap nilai tukar.

Catatan. Sumbu kiri nilai tukar IDR - USD, sumbu kanan jumlah utang eksternal dalam USD Juta; masa : 1301 (Triwulan-1/2013) hingga 1502 (Triwulan-2/2015).

Dari grafik dapat disimpulkan bahwa trend depresiasi nilai tukar IDR - USD selaras dengan peningkatan jumlah kewajiban utang swasta yang harus dipenuhi (jatuh tempo) dalam waktu kurang dari satu tahun baik pokok juga bunga utang. Pada akhir Triwulan-2/2015, jumlah kewajiban hampir USD 47 Miliar sehingga per Triwulan jumlahnya hampir USD 11,75 Miliar atau secara rerata per bulan jumlahnya mendekati USD 4 Miliar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun