Dalam situasi seperti ini, sudah tepat pemerintah mengambil jalan melalui kebijakan stimulus dan mendorong sektor produksi. Tetapi tanpa dukungan perbankan, kegiatan investasi swasta tidak akan berlangsung. Dalam pertimbangan ini peran dan inisiatif Bank Indonesia menjadi sangat penting. Tanpa investasi jangan berharap terjadi pertumbuhan perekonomian.
Fenomena Nilai Tukar
1. Nilai Tukar dengan Neraca Perdagangan, Aliran Modal, dan Posisi Cadangan Devisa
Grafik berikut ini menggambarkan fluktuasi nilai tukar dengan Neraca Perdagangan, Aliran Modal dan Cadangan Devisa.
Dari grafik ditunjukkan bahwa dalam masa 2012 hingga Triwulan-2/2015, peningkatan nilai FDI, FPI, surplus atau defisit pada neraca perdagangan tidak berpengaruh terhadap tekanan depresiasi nilai tukar IDR terhadap USD.
Â
2. Nilai Tukar dan Utang Swasta (Private) yang segera jatuh tempo
Grafik berikut ini memberikan pemahaman tentang tekanan terhadap nilai tukar.
Dari grafik dapat disimpulkan bahwa trend depresiasi nilai tukar IDR - USD selaras dengan peningkatan jumlah kewajiban utang swasta yang harus dipenuhi (jatuh tempo) dalam waktu kurang dari satu tahun baik pokok juga bunga utang. Pada akhir Triwulan-2/2015, jumlah kewajiban hampir USD 47 Miliar sehingga per Triwulan jumlahnya hampir USD 11,75 Miliar atau secara rerata per bulan jumlahnya mendekati USD 4 Miliar.