Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cintanya yang Membelenggu (8)

16 Maret 2024   17:00 Diperbarui: 16 Maret 2024   18:08 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu ingat tidak ucapanku waktu kita menjalin kerjasama di pantai? 'Semoga ini adalah keberuntungan kita bersama'. Sekarang kamu pasti tidak habis pikir juga saya, bahwa kamu hari ini mendapat pekerjaan yang sangat tinggi karena menduduki posisi sebagai direktur."

"Iya Pak Arya. Sekali lagi terima kasih."

"Sama-sama. Saya pikir tugas kamu sudah selesai karena perusahaan PT Batu Bara Jaya kini sudah kembali normal. Sampai jumpa!"

Percakapan singkat sekaligus ucapan selamat dari Arya kepada Isak melalui WhatsApp pribadinya karena telah menyelesaikan misi yang disepakati tersebut.

***

Beberapa hari kemudian seusai Isak menjadi direktur PT Mega Abadi, warga Kalimantan Selatan melakukan aksi karena perusahaan PT Batu Bara Jaya tidak lagi memperhatikan soal lingkungan sehingga masyarakat kesulitan mendapat air bersih.

Selain warga demo perusahaan tersebut. Mereka juga melakukan demonstrasi di kantor gubernur.

Karena perusahaan tak ingin merugi akibat mogoknya produksi, perusahaan minta untuk runding bersama. Namun warga tidak lagi menginginkan perundingan tersebut. Sebab sudah sekian kali dilakukan perundingan, perusahaan tidak kunjung realisasi.

Hari itu, perusahaan berhasil meredam aksi warga dibantu oleh petugas kepolisian dan TNI. Tetapi, aksi kembali dilakukan oleh warga dan berujung bentrok sehingga tidak sedikit warga menjadi korban begitu juga dengan beberapa petugas kepolisian.

Di saat itu Isak hendak berkunjung menemui Pak Yakob untuk membicarakan soal itu sehingga Isak memaksakan diri turun dari mobilnya. Isak bingung mau lewat mana karena asap dan api memenuhi jalan masuk perusahaan, juga petugas dan massa aksi saling kejar.

Seorang petugas kepolisian melihat Isak dan menghampirinya. Salah seorang memukul dari belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun