"Puan...
Namaku dan namamu
telah terukir di atas kertas
tapi itu hanya kenangan manis
yang kini telah kulepas di langit biru"
***
"Berani-beraninya dia mau hancurkan sahabatku. Awas kamu!" saat Isak kembali ke parkiran mobil.
Tidak lama kemudian Pak Yakob datang, "Ayo! Sekarang antarkan saya ke kantor sebelum telat meeting bersama klien."
"Baik Pak." Sambil membukakan pintu mobil untuknya.
"Kalau boleh tahu, Pak Yakob bertemu dengan siapa tadi? Kayaknya orang itu penting sekali?" Isak penasaran dengan orang yang ditemui Pak Yakob. "Oh. Itu salah satu partner bisnis saya. Memangnya kenapa kamu menanyakan ini?"
"Ah, tidak. Hanya bertanya saja Pak."
Isak takut ketahuan dan setelah itu berhenti bertanya. "Ayo jalan jangan sampai saya telat dan klien keburu pergi. Agak cepat sedikit jalannya ya."
"Baik Pak."
***
"Saya harap kerjasama kita berhasil." Kata Yakob saat menutup meeting pagi sekitar pukul 10:30.