Hari ini Isak dan kedua orang tuanya tengah bersiap-siap berangkat ke rumah gadis yang dijodohkan ibunya tersebut. Namun telepon rumah berdering. Ibunya dengan cepat mengangkat telepon tersebut.
"Halo!" Suara ditelepon. "Maaf ibu saya terlambat mengabari mu. Saya harap ibu tidak kecewa dan membatalkan perjodohan kedua anak kita setelah mendengar hal ini. Maaf sekali lagi bu, hari pertemuan kita ditunda minggu depan karena menantu ibu belum bisa pulang. Saya harap ibu tidak kecewa!"
"Tidak apa-apa salam buat menantuku. Bilang sama dia ibu mertua sudah tidak sabar menemuinya." Balasnya. "Baik bu nanti disampaikan." Langsung menutup teleponnya.
Ketika Isak mendengar percakapan ibunya itu hatinya sangat bahagia. Akhirnya Isak mempunyai kesempatan mencari informasi Mira dan ingin pergi secara diam-diam.
****
Dua hari kemudian Isak mendapat balasan chat dari Mira melalu WA nya. "Maaf aku baru saja membalas chat mu. Â Pekerjaanku sangat padat sehingga aku tidak memberi kabar kepadamu. Bagaiman kabarmu?"
"Baik. Bagaimana dengan kabarmu? Aku ingin mengatakan sesuatu. Penting! Ini menyangkut hubungan kita. Aku harap kamu mau meluangkan waktu menemui ibuku kerena aku ingin dijodohkan dengan gadis lain."
"Maaf Isak, aku tidak bisa menemui ibumu. Bukan aku tidak mau, tapi kamu tahu sendiri kan tentang pekerjaanku? Kalaupun kamu dijodohkan dengan gadis lain dan kamu bahagia, aku juga ikut bahagia. Hubungan yang direstui orang tua ujungnya pasti bahagia."
"Tapi aku tidak mencintainya. Apa karena lelaki itu sehingga kamu membiarkan perjodohanku ini?"
Namun setelah Isak mengatakan hal itu. chat nya tidak lagi mendapat balasan dari Mira.
Bersambung...