"Tadi ibu didatangi seseorang ingin menjodohkan anaknya sama kamu. Gadisnya cantik kamu pasti menyukainya." Kata ibunya sambil menyantap makanan perlahan.
"Tapi bu....."
"Tidak ada tapi tapi. Semua ini demi kebaikan kamu. Aku pikir kedua orang tuanya baik."
Karena Isak sangat berbakti kepada kedua orang tuanya sehingga tidak lagi membantah ibunya. Isak terima dengan perjodohannya tersebut.
"Bu, biarkan Isak menentukan pilihannya kan Isak yang nantinya menjalani itu." Ayahnya berusaha membela. "Apalagi Isak belum bertemu dengan gadis itu, bagaimana kalau Isak tidak menyukainya, begitu juga dengan gadis itu?"
Tetapi ibunya Isak tetap bersikeras menjodohkan mereka dan tidak mau mendengarkan kata ayahnya.
"Dua minggu lagi kita akan pergi menemui calon menantuku di rumahnya. Sekarang lupakan kekasihmu itu." Tegasnya.
****
"Mira kamu di mana, aku harus bagaimana mengabari mu? Maafkan aku Mir. Aku ingin mempertahankan cinta kita juga ingin membatalkan perjodohan ini. Tapi mau bagaimana? Aku menghubungimu tapi kamu tidak kunjung membalas chat juga teleponku."
Isak merenung panjang di kamarnya. Isak sudah berusaha mengakhiri hubungan mereka tetapi dalam hati kecil--Isak masih mencintainya.
Setidaknya, sebelum Isak bertemu dengan perempuan yang dijodohkan ibunya. Isak ingin memastikan bahwa Mira sudah tidak lagi perasaan kepadanya dan ingin Ia dengar langsung dari Mira.