Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - GOLMEN

Penaku bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel "Negeri Terasing"

3 Februari 2023   07:09 Diperbarui: 3 Februari 2023   07:16 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

BAGIAN I TEMAN JUARAKU TELAH PERGI

Tahun 2012 kami sebanyak 20 orang mendaftar di sekolah SMA BPD Tolabit, Kao Barat. Jarak sekolah dari rumah sekitar 7 Km. Setelah kami mendaftar, karena tidak memiliki kendaraan bermotor; Aku, Bet dan Juli tinggal di rumah tante Yani, adik sepupu ibuku di Torawat.

Selain kami bertiga, ketiga teman kami; Yeni, Mei, dan putri juga memutuskan tinggal bersama saudara mereka di Torawat yaitu tante Meri.

Baca juga: Negeri Tak Bertuan

14 teman kami lainnya yaitu Yus, Mita, Meisi, Yul, Lia, Ming, Yeri, Oca, Omo, Man, Iku, Oab, Saul, dan Henri lebih memilih tinggal di rumah mereka atau sekolah dari rumah sebab mereka memiliki kendaraan bermotor.

Tepatnya agustus 2012 kami mulai mengikuti Masa Orintasi Siswa (MOS) selama seminggu. Selama mengikuti MOS celana yang kami pakai adalah celana olahraga SMP asal sekolah kami, kaos kaki bola warna warni, sepatu hitam, pengikat sepatu pun dari tali rafia.

Seusai mengikuti MOS selama satu minggu, di hari senin (minggu berikutnya) kami sudah mulai memakai seragam putih abu-abu.

Baca juga: Menyembilu

Masih pagi-pagi benar, di belakang sekolah adalah tempat nongkrong siswa siswa SMA dan siswa siswi SD sebab di belakang sekolah kami ada Sekolah Dasar Impres Tolowang dan sebuah kantin.

Baru saja menginjak halaman SD Impres, tiba-tiba seorang senior kami berbadan kurus tingginya sekitar 165 cm menghampiri kami;

"Siswa baru ya?" Iya bertanya.

"Iya" Oca menjawab.

"Orang mana?"

"Bailengit," salah satu dari kami menyahut.

"Saya dengar kalian jago berkelahi."

Aku melihat dari aura wajahnya mau ajak berantam dengan kami."Dalam hati kecilku berkata; Mereka mau menghajar kami?"

Selain senior yang berbicara dengan kami itu, di belakang dia ada beberapa senior lain (sahabatnya) menunggu aksi dia kepada kami. Postur tubuh mereka lebih tinggi dan lebih besar dari dia. Apalagi dengan kami. Postur tubuh kami rata-rata setinggi bahu mereka, bahkan sebagian tinggi kami di bawa bahu mereka.

"Semua berkumpul, kita mau berantam sama mereka." Oca menoleh ke belakang dan membisiki kepada kami.

Suasana pun mulai tegang.

"Hahaha... Dia tertawa".. Una adik-adik kamu mulai tegang.

"Hahaha... Iya Hebe. Una menjawab."

"Tapi boleh Una badan mereka kecil-kecil tapi berani!" Hehe..

"Saya yang menyuruh temanku ini test nyali kalian. Hahaha"... Una, senior kami (dari desa) berkata dan menertawakan kepada kami.

"Kenalkan nama saya Hebe" teman Una memperkenalkan namanya."

"Saya hanya bercanda" di suruh bos kalian (Una) tadi.

"Buat kami tegang. Tadi itu kami sudah siap kalau jadi berantam" aku berkata kepada senior kami, Una.

Setelah berjalan satu bulan, Yeni, Mei dan Putri pulang ke kampung. Entahlah, penyebab apa sehingga mereka pulang.

Tak terasa kami memasuki bulan ketiga aku berpikir juga untuk pulang kampung karena aku rindu sama ibu. Ditambahnya lagi, Desa Torawat tidak bersahabat (sunyi) yang membuatku rindu kampung.

"Kalau di desaku pasti ramai, tidak seperti di sini baru jam 07:00 sudah sunyi"...

Karena tidak merasa nyaman dengan lingkungan, akhirnya aku pun pulang kampung hanya dua bulan tinggal di rumah tante Yani.

Kini, aku sekolah dari rumah. Waktu itu aku, Man, dan Henri diantar jemput dengan motor revo 110 milik om Ucak, beliau seorang guru SD.

Suatu ketika aku, Henri, dan Man pulang dari sekolah jalan kaki karena tidak dijemput. Dan bukan hanya sekali, tapi tiga kali pulang jalan kaki dari sekolah sampai ke rumah.

"Duaarrrrr!" Pintu tetangga kami berbunyi.

Setelah ku tengok, Henri menendang pintu rumah mereka.

"Kami tidak dijemput, cuit! Kata Henri kepada ibunya.

Enam bulan telah berlalu, aku ditawarkan kendaraan (motor milik tetangga depan rumah kami), juga masih ada hubungan saudara dari ayah.

Di awal tahun 2013 saya tidak lagi numpang bareng Henri dan Man lagi karena saya sudah punya kendaraan "sendiri" (pinjam), gratis.

Beberapa bulan kemudian kami mendengar pengumuman hasil ulangan naik kelas. Tetapi sebelum itu, salah satu guru kami menyampaikan lebih dulu siapa yang rengking satu di kelas XA dan rengking satu di kelas XB...

Bersambung....

Bailengit, 3 Februari 2023

Arnol Goleo [08:55 WIT]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun